Thursday 20 October 2016

BAB 5 : EVALUATING RESEARCH REPORT

EVALUATING RESEARCH REPORT

Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)

Oktober 2016


ABSTRAK
Dengan banyaknya laporan penelitian pada literatur profesional, terdapat kualitas yang bervariasi dalam menyajikan laporan dan kualitas dari penelitian itu sendiri. Jurnal memiliki standar yang bervariasi dalam penerimaan naskah yang diserahkan kepada publik. Kebanyakan jurnal disebut dengan ”refereed”, artinya naskah telah ditinjau dan dievaluasi, biasanya oleh dua orang atau lebih reviewer. Sebelum diterima untuk dipublikasikan, naskah harus memenuhi beberapa kriteria atau standar. Akan tetapi, dengan banyaknya jumlah naskah yang diserahkan, kebanyakan jurnal memiliki banyak reviewer sehingga kritik mengenai naskah tersebut tergantung pada seberapa kompeten reviewer meninjau naskah seseorang. Siapapun dapat meletakan apapun di internet, tidak heran jika banyak laporan penelitian yang tersedia secara online belum pernah ditinjau atau dikritik. Sehingga meskipun penelitian dilaporkan dalam literatur tidak menjamin bahwa penelitian itu dilaksanakan dengan baik atau dilaporkan dengan baik.

Kata Kunci: technical, substantive, deficiencies, editorializing, publication



1.          Types of Error and Shortcomings in Reports

Sebuah penelitian dapat menjadi proses yang panjang dan kompleks. Tidak terhitung berapa banyak kemungkinan adanya kesalahan dan kelemahan. Baik pada saat mengadakan penelitian maupun saat membuat laporannya. Kesalahan dapat terjadi dari berbagai aspek, mulai dari technical errors (kesalahan teknis) yang relatif kecil, seperti referensi yang tidak lengkap, hingga substantive errors seperti penggunaan rancangan penelitian yang kurang cocok dengan research problem.
Bagian dari laporan penelitian yang paling rentan terjadinya error adalah pada bagian yang berkaitan dengan metode atau prosedur. Rancangan penelitian yang lemah atau tidak sesuai dengan masalah, kesalahan pada saat sampling, dan mungkin analisa yang kurang sesuai atau bahkan salah. Bahkan kesalahan mungkin terdapat ada penulisan laporan yang buruk, jadi meskipun prosedur dan analisis sudah benar, dapat terjadi kesalahpahaman akibat kesimpangsiuran informasi dalam laporan tersebut.
Terdapat jenis kelemahan lain seperti laporan yang rancu, atau sulit menemukan hubungan logis dari prosedur ke hasil dan ke kesimpulan. Hasil tidak dipresentasikan dengan cara yang membingungkan. Kurangnya transisi antar bab yang dapat membuat laporan terlihat tidak terhubung yang akan menyebabkan pembaca bingung.

2.          Critiquing Major Sections of a Research Report

Saat mengevaluasi sebuah laporan penelitian, terdapat karakteristik dan prosedur yang dibuat untuk komunikasi efektif. Terdapat bagian utama dari laporan penelitian yang akan dibahas pada bab ini.

2.1          Introduction

Introduction atau Pendahuluan harus berisi statement dari masalah yang diteliti dan statement itu harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Jika perlu dapat menyebutkan hipotesis. Perlu juga disinggung mengenai tujuan penelitian. Intinya, harus dapat menjawab pertanyaan: Apa masalah yang diteliti, dan apa tujuan penelitian tersebut?

2.2          Review of the Literature

Melakukan ulasan dari sumber bacaan memiliki keterbatasan untuk itu diperlukan kemampuan menulis yang baik terhadap review tersebut. Sumber referensi sebaiknya dituliskan dengan jelas, jika tidak relevan, kurang jelas, atau ada yang tidak tertulis, maka review tersebut memiliki kelemahan yang besar. Untuk hal itu maka pada saat melakukan evaluasi untuk mengulas literatur diberikan pertanyaan sebagai berikut :
1)    Apakah hasil dari sumber referensi memiliki alur yang logis dan apakah terorganisir dengan baik ?
2)    Apakah peneliti lebih mengaitkan hasil dan sumber referensi terhadap studi kasus daripada pernyataan pribadi dan hasil yang cenderung terisolasi ?
3)    Apakah terdapat ringkasan dari hasil ulasan dan tidak menyimpulkan hasil akhir referensi studi dengan mentah ?
4)    Apakah hasil ulusan menggambarkan peneliti memahami bagaimana hasil penelitian berkaitan dengan baik terhadap permasalahan yang dibahas ?
Ulasan literatur adalah aktifitas yang rentan terhadap kesalahan teknis, seperti referensi yang tidak tertulis dalam format yang standar, sumber referensi yang tidak dituliskan pada daftar pustaka, dan juga kesalahan penulisan. Hubungan antara studi kasus, organisasi, urutan terhadap ulasan-ulasan, dan penutupan adalah karakteristik yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi terhadap ulasan literatur.

2.3          Methods or Procedures

Metode atau prosedur merupakan bagian yang paling krusial saat melakukan evaluasi karena pada bagian ini pembaca dapat memahami bagaimana penelitian tersebut. Kesalahan-kesalahan yang timbul pada bagian-bagian lain dapat ditangani pada bagian ini untuk membuat pembaca memahami penelitian tersebut. Untuk hal itu maka pada metode dan prosedur diberikan pertanyaan sebagai berikut :
1)    Apakah data yang dikumpulkan terdefinisi dengan baik ? Kebenaran dan keandalan dari setiap instrumen dialamatkan dengan jelas. Jika menggunakan questionnaire maka kebenaran dari setiap jawabannya dijelaskan. Jika menggunakan tes standarisasi maka hasil laporan harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi. Jika melakukan eksperimen maka prosedur yang digunakan harus konsisten.
2)    Apakah data cukup untuk melakukan pengujian hipotesis atau ketekaitan dengan studi kasus.
3)    Apakah desain yang digunakan cukup mengidentifikasi dan sesuai terhadap variabel penelitian ?
4)    Jika menggunakan sampling, apakah desain sampling dituliskan dengan jelas dan dengan jumlah yang cukup? Jika menggunakan survei, apakah terdapat tingkat penilaian yang diberikan ?
5)    Apakah analisa sudah jelas terhadap hipotesis atau studi kasus dengan data yang dikumpulkan?
6)    Apakah terdapat variabel pengganggu dan faktor lainnya yang dapat mengganggu pihak internal maupun eksternal terhadap keabsahan dari penelitian tersebut ?
7)    Apalah analisa dituliskan dengan jelas ?
8)    Apakah bagian metode ini memeiliki penutupan yang cukup sehingga pembaca dapat memahami bagaimana proses penelitan tersebut dilaksanakan ?
Evaluasi metode atau prosedur adalah proses evaluasi yang laporan yang lebih spesifik terhadap kelangsungan, instrumen dan data yang dikumpulkan, desain, serta analisa terhadap penelitian tersebut.

2.4          Results

Permasalahaan yang sering muncul dalam laporan penelitian adalah data yang tidak cukup dalam pelaporan. Untuk hal itu maka pada bagian pelaporan hasil diberikan pertanyaan sebagai berikut:
1)    Apakah laporan hasil terorganisir dengan baik, teridentifikasi dengan jelas, dan menampilkan tidak adanya kebingungan ?
2)    Apakah laporan hasil dituliskan dalam format yang baku ?
3)    Apakah laporan hasil menyesuaikan dengan analisa yang dituliskan ?
4)    Apakah laporan hasil bersifat menyeluruh ?
5)    Apakah tersedia informasi yang cukup terhadap kondisi dari laporan hasil sebagai makna dari pengujian hipotesis ?
6)    Apakah laporan hasil bebas dari kebingungan dan istilah yang tidak umum ?
7)   Apakah laporan hasil memiliki penutupan dengan beberapa jenis ringkasan ?
Laporan hasil harus menggambarkan lengkap, jelas dan terkait terhadap analisa yang dituliskan.

2.5          Conclutions, Recommendations, and Implications

Bagian penutup adalah salah satu bagian yang penting dari laporan penelitian. Sebuah kriteria utama untuk mengevaluasi bagian ini yaitu suatu kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian. Selain itu, beberapa rekomendasi atau implikasi dalam penelitian merupakan perluasan secara logis dari kesimpulan.
Beberapa masalah tambahan atau pertanyaan yang terkait terhadap bagian penutup adalah:
1)    Apakah kesimpulan merupakan kesimpulan yang berdasarkan fakta dan tidak hanya penyajian kembali dari hasil penelitian?
2)    Apakah sudah jelas kesimpulan berdasarkan hasil penelitian?
3)    Apakah mungkin keterbatasan studi dilakukan identifikasi dan hasilnya ditafsirkan dengan tepat?
4)    Apakah isu pentingnya pendidikan dapat ditangani? Beberapa penulis menyamakan signifikansi statistik dengan kepentingan praktis dan ini tidak mungkin terjadi.
5)    Apakah validitas eksternal atau generalisasi dari penelitian ditujukan dan jika iya, apakah generalisasi tersebut wajar dan berdasarkan kesimpulan? Kesalahan-kesalahan dengan masalah ini dapat diselesaikan dengan dua cara. Pertama, validitas eksternal dapat diabaikan sehingga pembaca dibiarkan untuk membuat generalisasi mereka sendiri atau generalisasi diberikan yang tidak dibenarkan oleh hasil penelitian.
6)    Apakah ada rekomendasi untuk penelitian lanjutan? Baik menangani masalah penelitian yang terkait atau masalah yang sama dengan penelitian yang diperpanjang?
7)    Apakah kesimpulan dari penelitian bersangkutan dengan penelitian yang didokumentasikan dalam referensi? Apakah kesimpulan tersebut konsisten dengan peneliti lainnya? Jika tidak, apakah terdapat alasan-alasan yang memungkinkan yang diberikan untuk ketidakkonsekuenan?
8)    Apakah bagian penutup ini memiliki pernyataan ringkasan?
9)   Apakah ada penutupan yang memadai untuk seluruh laporan?
Bagian lain seperti daftar referensi merupakan bagian yang relatif mudah untuk diselesaikan. Daftar referensi harus lengkap dan disajikan dalam format yang tepat. Jika semua referensi dalam daftar sudah lama, katakanlah tidak ada yang lebih baru dari lima tahun atau lebih, maka pertanyaan dapat direvisi mengenai pembaharuan dari referensi tersebut.
Bagian kesimpulan harus berdasarkan langsung dari hasil penelitian dan bagian ini juga harus membahas validitas eksternal penelitian serta dapat menyajikan penutup untuk seluruh laporan.
Bagian abstrak biasanya merupakan pernyataan singkat dan harus jelas dan ringkas. Jika lampiran-lampiran disertakan, maka konten-konten yang berkaitan harus diidentifikasi secara eksplisit dan biasanya ada (minimal) satu referensi untuk setiap lampiran dalam tubuh laporan.


3.          Overall Impressions When Evaluating a Report

Ada banyak pertanyaan spesifik yang dapat dikemukakan ketika mengevaluasi bagian dari laporan penelitian. Namun ada juga anggapan secara menyeluruh yang mempengaruhi kualitas laporan. Secara teknis, sebuah laporan harus bebas dari kesalahan ejaan, menggunakan heading dan format yang telah ditentukan, dan mengikuti penyusunan yang logis. Selain itu, sebuah laporan harus terdapat kesinambungan dan transisi di dalam dan diantara bab-bab sehingga pembaca mendapatkan "gambaran lengkap" daripada  merasakan beberapa bagian yang terisolasi.
Kesulitan lainnya dari membuat laporan penelitian yaitu penyuntingan yang tidak tepat. Hal ini dapat terjadi jika terlalu sering menggunakan kata-kata yang memuat nilai seperti kata important atau interesting. Mungkin ada kecenderungan untuk melewati hasil yang lebih penting hanya karena penulis mengatakan demikian dibandingkan dengan penulis mengangkat suatu kasus/masalah untuk kepentingan. Tulisan dalam laporan harus lengkap dan ringkas. Kadang-kadang dengan laporan yang panjang, pembaca merasakan setidaknya terdapat "Filler" yang disertakan. Filler adalah konten yang menambahkan suatu penjelasan yang tak terlalu berarti dalam laporan perihal hakikat atau kualitas suatu laporan.
Sebuah laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Sebuah laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Secara keseluruhan, pembaca harus merasakan kelengkapan dan kepaduan dari laporan penelitian. Penelitian ini harus memiliki kepentingan implisit atau eksplisit dalam konteks pendidikan. Meskipun sebagian besar peneliti tidak menulis kalimat best sellers, laporan yang dibuat harus memiliki gaya dan format yang sesuai dan bebas dari kesalahan teknis.

3.1          Review Process for Journals

Evaluasi laporan penelitian sangat penting ketika penelitian dipertimbangkan untuk dipublikasikan/diterbitkan. Klausmeier (2001) menggambarkan berbagai proses review yang dibutuhkan oleh jurnal (yang telah dibuat), diantaranya:
Beberapa jurnal harus menyertakan naskah untuk dilakukan review secara ketat. Mereka (yang melakukan review) menerima jumlah naskah yang lebih banyak dibandingkan jumlah naskah yang seharusnya diterima karena mereka mempunyai keterbatasan dalam mencetak jumlah halaman pertahunnya. Jurnal-jurnal ini memiliki tingkat penolakan tinggi. Sementara jurnal lainnya melakukan review naskah yang telah diterima dan memiliki alokasi terhadap halaman perusahaan. Namun, mereka menerima naskah yang lebih sedikit dan juga memiliki tingkat penolakan yang terbilang sedang/menengah. Suatu fitur dari jurnal sebelumnya yaitu bahwa mereka tidak membiayai penulis untuk menerbitkan naskah mereka. Sementara jurnal-jurnal lainnya memiliki tingkat penolakan yang relatif rendah. Beberapa dari mereka dikenakan biaya per halaman atau biaya lainnya dan juga pengaturan halaman yang fleksibel. Naskah-naskah yang diterima mungkin tidak dapat di review kecuali dilakukan oleh editor jurnal. (Hal.6)
Salah satu bagian penting dari proses review adalah ruang untuk komentar resensi. Komentar ini biasanya dikembalikan kepada penulis untuk membantu menjelaskan dasar penilaian dan untuk membantu dalam revisi.

3.1.1      Suggested Disposition

§    Menerima revisi kecil, dimana revisi ini tidak substansial. Pihak editor dapat memutuskan untuk meninjau hasil nashkah yang di revisi ataupun dapat mengirimkan kembali untuk di tinjau ulang.
§    Menolak tapi mengundang kembali untuk melakukan pengajuan ulang.
§    Mengundang untuk pengajuan ulang Sebagai Gray Matter, teaching tip, research tip dan sebagainya.
§    Menolak, kali ini penulis harus mengulang manuscripts dari awal lagi. tapi editor dapat mengundang lagi yang nantinya dianggap sebagai pengajuan naskah baru yang nantinya akan di kirim ke tim review yang baru.
§    Menolak karena tidak sesuai, peneliti disarankan untuk mengirimkan ke journal lain.
§    Menolak walaupun sudah dilakukan revisi mayor

3.1.2      Standards for Publication

The American Education Research Association pada tahun 2006 mempublikasikan standar yang digunakan untuk sebuah penelitian, baik untuk Quantitative research atau Qualitative research. Hal ini berlaku untuk yang ingin menerbitkan hasil penelitian nya di AERA dan mereka yang bekerja untuk mereview journal tersebut. Terdapat dua prinsip dari standar tersebut.
1)    Laporan penelitian empiris harus dijamin baik dari bukti yang cukup untuk membenarkan hasil dan kesimpulan
2)    Laporan penelitian empiris harus transparan, peneliti harus membuat suatu logika penyelidikan dan kegiatan yang mengarah kepada pengembangan topik, minat, masalah atau pertanyaan seputar penelitian secara eksplisit
Standar tersebut dibagi secara umum menjadi 8 bagian dan dari setiap bagian tersebut memuat standar khusus.
Problem Formulation
1.1.    Rumusan masalah harus memberikan pernyataan yang jelas tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian
1.2.    Laporan penelitian tersebut harus membuat jelas bagaimana penelitian ini berkontribusi terhadap pengetahuan
1.3.    Laporan penelitian tersebut harus mencakup review beasiswa yang relevan yang terkait langsung dengan topik laporan
1.4.    Dasar pemikiran konseptual, metodologi maupun teori yang digunakan harus dijelaskan dan dijabarkan secara jelas
1.5.    Dasar pemikiran untuk perumusan masalah penelitian harus berkaitan dengan latar pendidikan nya

Design and Logic of the Study
2.1.    Laporan Penelitian harus memiliki alur yang jelas sehingga memungkinkan pembaca untuk menelusuri jalan dari pernyataan masalah, untuk peninjauan beasiswa yang relevan, untuk pertanyaan penelitian, untuk deskripsi situs dan peserta, untuk metodologi membimbing pengumpulan dan analisis bukti, dengan interpretasi dan penyajian hasil dan pemahaman yang diperoleh dari penelitian.
2.2.    Harus terdapat penjelasan yang jelas dan tidak ambigu ketika dibaca.

Sources of evidence
3.1.    Penjabaran  mengenai unit studi (situs, kelompok, peserta, kegiatan atau yang lain nya) dan sarana yang akan dipilih.
3.2.    Pengumpulan data atau bukti empiris harus dijelaskan secara jelas termasuk bagaimana dan kapan melakukan pengumpulan data tersebut oleh siapa dan untuk apa tujuan nya.

Measurement and classification
4.1.    Pengembangan pengukuran dan klasifikasi harus jelas diuraikan secara.
4.2.    Skema klasifikasi harus komprehensif dijelaskan dan diilustrasikan dengan contoh yang kongkret
4.3.    Saat pengukuran yang terkandung, laporan penelitian harus  menjelaskan elemen data dan organisasi dalam spesifik dan tidak ambigu
4.4.    Ketika menggunakan transkrip rekaman berupa audio atau video harus disediakan dengan jelas
4.5.    Dasar pemikiran harus disediakan untuk relevansi pengukuran atau klasifikasi sebagai menangkap karakteristik penting di mana pertanyaan tentang kesesuaian mungkin timbul

Analysis and Interpretation
5.1.    Prosedur yang digunakan untuk analisis harus tepat dan transparan.
5.2.    Teknik analitik harus dijelaskan secara cukup rinci untuk memungkinkan pemahaman tentang bagaimana data dianalisis dan proses dan asumsi yang mendasari teknik tertentu
5.3.    Analisis dan penyajian hasil dari analisis harus membuat jelas bagaimana mereka mendukung klaim atau kesimpulan dalam penelitian.
5.4.    Analisis dan interpretasi harus mencakup informasi tentang keadaan disengaja maupun tidak yang mungkin memiliki implikasi signifikan bagi interpretasi hasil, membatasi penerapannya, atau kompromi keabsahannya.
5.5.    Presentasi dari kesimpulan harus (a) menyediakan Pernyataan dari bagaimana klaim dan interpretasi mengatasi masalah penelitian, pertanyaan, atau masalah yang mendasari penelitian; (b) menunjukkan bagaimana kesimpulan terhubung untuk mendukung, rumit, atau menantang kesimpulan di awal beasiswa; dan (c) menekankan teoritis, praktis, atau implikasi metodologis penelitian
5.6.    Laporan penelitian harus jelas menyatakan analisis apa yang statistik dilakukan dan kesesuaian uji statistik,
5.7.    Statistik deskriptif dan inferensial harus disediakan untuk masing-masing analisis statistik yang penting untuk interpretasi hasil.
5.8.    Pertimbangan yang muncul dalam pengumpulan dan pengolahan data (misalnya, gesekan, hilang data, langit-langit atau lantai efek, penyimpangan dari administrasi standar instrumen, diduga kecurangan) yang mungkin membahayakan validitas analisis statistik atau kesimpulan harus dilaporkan
5.9.    Pertimbangan yang diidentifikasi selama analisis data (misalnya, pelanggaran asumsi prosedur statistik, kegagalan prosedur statistik berulang untuk berkumpul, perubahan model analisis data diharuskan oleh pola data yang tak terduga) yang dapat membahayakan validitas dari analisis statistik atau kesimpulan harus dilaporkan.
5.10. Untuk setiap hasil statistik yang sangat penting untuk logika desain dan analisis. Adapun yang harus dimasukkan (a) indeks hubungan kuantitatif antara variabel, (b) Sebuah indikasi ketidakpastian bahwa indeks efek, (c) Interpretasi kualitatif indeks efek, (d) pengujian hipotesis digunakan, uji statistik dan tingkat signifikansi yang terkait.
5.11. Proses pengembangan deskripsi, klaim, dan interpretasi harus secara jelas dijelaskan secara dan diilustrasikan. deskripsi harus memungkinkan untuk mengikuti jalannya keputusan tentang deskripsi pola, klaim, dan interpretasi dari awal sampai akhir proses analisis. cukup rinci harus dimasukkan untuk membuat proses yang transparan dan menimbulkan keyakinan bahwa hasil dijamin.
5.12. Bukti yang berfungsi sebagai surat perintah untuk setiap klaim harus disajikan. Sumber-sumber bukti dan kekuatan dan berbagai bukti yang mendukung masing-masing Klaim harus dijelaskan.
5.13. Praktek yang digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan perintah untuk klaim harus dijelaskan, termasuk pencarian Bukti disconfirming dan interpretasi alternatif bukti yang sama. keterbatasan yang signifikan karena, misalnya, untuk mencukupi atau bertentangan bukti, harus dijelaskan.
5.14. Komentar interpretatif harus memberikan pemahaman yang lebih dalam klaim-bagaimana dan mengapa pola dijelaskan mungkin terjadi.

Generalization
6.1.    Sangat penting untuk membuat jelas spesifik dari koleksi peserta, konteks, kegiatan, data, dan manipulasi yang terlibat dalam penelitian ini.
6.2.    Penulis harus membuat jelas lingkup yang dimaksudkan generalisasi dari temuan penelitian.
6.3.    Penulis harus membuat jelas logika dimana temuan penelitian harus menerapkan dalam lingkup yang dimaksudkan generalisasi.

Ethic in Reporting
7.1.    Pertimbangan etis dalam pengumpulan data, analisis, dan pelaporan harus ditunjukan dengan jelas
7.2.    Pelaporan dalam penelitian harus diselesaikan dengan cara yang sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
7.3.    Pelaporan harus berisi deskripsi dari berbagai konflik yang mungkin terjadi pada bidang yang diteliti atau dugaan dari peneliti
7.4.    Pelaporan penelitian harus dinyatakan dengan tepat
7.5.    Data atau material harus harus dijaga sehingga peneliti yang berkualifikasi dapat melakukan analisis atau menelusuri pembuktiannya
7.6.    Dukungan pendanaan harus dinyatakan dalam catatan publikasi

Title, Abstract and Headings
8.1.    Judul harus menyatakan dengan jelas artikel mengenai apa
8.2.    Abstrak harus menyajikan ringkasan artikel yang lengkap, ringkas, dan akurat
8.3.    Headings dan subheadings harus dapat menjelaskan logika dari tujuan yang mendasari laporan

4.          The Evaluation of Proposals

Pada chapter sebelumnya membicarakan mengenai persiapan proposal penelitian, dimana komentar-komentar dibuat disini sebagai evaluasi proposal. Sebuah proposal untuk studi penelitian (misal disertasi atau lainnya) biasanya di review oleh profesor atau sebuah komite yang terdiri dari kumpulan profesor. Kriteria dari masalah yang relevan, bukti dari pengetahuan dari area tersebut, metodologi yang sesuai, dan kesinambungan yang baik diterapkan ketika sebuah proposal direview. Agensi yang memberi dana juga mengembangkan kriteria untuk mengevaluasi proposal, dan hal tersebut sering muncul dalam petunjuk untuk persiapan penelitian.
Kriteria evaluasi untuk lembaga pemberi dana cukup umum dan mirip diantara para agensi. Kecuali untuk kriteria tertentu, seperti alasan reasonablenya budget, evaluasi kriteria dari lembaga pemberi dana hampir sama dengan proposal lainnya, termasuk proposal disertasi.
Kegiatan evaluasi fokus pada 2 hal utama : (1) Signifikansi proposal penelitian dan (2) Kualitas Proposal Penelitian. Isu-isu berikut perlu dipertimbangkan dalam hal melakukan evaluasi proposal.
1)    Signifikansi Proposal Penelitian
a.     Kontribusi Pengetahuan Dasar memiliki relevansi terhadap masalah pendidikan
b.     Kontibusi kepada teori edukasional
c.     Kontibusi terhadap perkembangan metodologi, apakah educational practice atau peneltian
d.     Kontribusi terhadap solusi terkait masalah pendidikan, baik itu dalam jangka panjang maupun jangka pendek
e.     Potensi hal-hal umum  untuk mengakomodir hasil penelitian
f.      Potensi untuk hasil yang diharapkan untuk meningkatkan praktis pendidikan

2)    Kualitas dari Proposal Penelitian
a.     Untuk memperluas pengetahuan penulis dengan pengetahuan dari penelitian yang relevan
b.     Untuk memperluas penelitian sebelumnya terkait dengan proposal penelitian
c.      Kelengkapan dan kesesuaian desain penelitian
d.     Kesesuaian Instrumen Penelitian
e.      Kesesuaian analisis
f.      Kemungkinan proposal penelitian dapat diselesaikan sepenuhnya seperti yang digambarkan






PUSTAKA



Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an introduction (9th ed.). Boston : Pearson.

BAB 4 : COMMUNICATING ABOUT RESEARCH

COMMUNICATING ABOUT RESEARCH

Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)

Oktober 2016


ABSTRAK
Salah satu bagian dari penelitian adalah mengkomunikasikan penelitian itu sendiri. Adapun cara untuk mengkomunikasikannya dapat secara verbal maupun tulisan. Kebanyakan penelitian ini dikomunikasikan secara tertulis, seperti proposal penelitian dan laporan penelitian. Sedangkan pada komunikasi verbal biasanya melalui presentasi dalam sebuah seminar. Komunikasi formal fokus pada 2 poin: pada awal penelitian dengan proposal penelitian dan di akhir dengan laporan penelitian. Proposal penelitian meliputi tulisan mengenai tujuan penelitian. Sedangkan laporan penelitian  menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan. Meskipun terdapat perbedaan diantara keduanya, proposal maupun laporan penelitian memiliki karakteristik umum. Keduanya juga memiliki perbedaan terutama pada panjang tulisan, tergantung faktor-faktor yang dilibatkan dalam penelitian, kepada siapa tulisan itu ditujukan, dan jika terdapat biaya, kebutuhan agen keuangan spesifik. Pada dasarnya format keduanya serupa, tetapi terdapat perbedaan antara proposal maupun laporan penelitian pada penelitian kuantitatif dan pada penelitian kualitatif, yang terpenting adalah karakteristik dari proposal dan laporan yang baik.

Kata Kunci: significance, sections, bibliography, appendix, conclusion



1.          MAJOR SECTIONS OF THE RESEARCH PROPOSAL

Pada sebuah riset dibutuhkan alasan dari riset itu sendiri dilakukan dan bagaimana cara melakukan riset tersebut. Untuk melakukan hal-hal itu maka dapat dibuat bagian-bagian dalam proposal riset itu sendiri seperti :

1)    Dibutuhkannya informasi-informasi awal terkait riset
a)       Cover Page
b)       Abstract
2)    Apa tujuan dari riset yang dilakukan
c)       Identification of the Research Problem
§      Introduction
§      Definition of Terms
d)       Review of the Literature
3)    Bagaimana riset itu dilaksanakan
e)       Methodology or Procedures
§      Design
§      Data-collection Procedures
§      Data Analysis
4)    Mengapa riset itu dilaksanakan
f)        Significance of the Proposed Research
§      Anticipated Outcomes
§      Relevance to Education

1.1          Identification of the Problem

Pada penulisan proposal atau laporan riset, bagan ini Identification of the Problem harus dituliskan karena menceritakan kepada pembaca tentang tujuan dari riset tersebut. Pada bagan ini pembahasan masalah yang timbul ditekankan, dari masalah tersebut dituliskan tujuan dari riset ini serta solusi dari permasalahan yang dijabarkan sebelumnya. Sesuai dengan judulnya Identification of the Problem harus didefinisikan secara jelas serta tidak mengandung penjelasan yang ambigu.

1.2          Review of the Literature

Tujuan utama pada bagian ini adalah menunjukan kondisi terakhir dari topik riset. Sesuai dengan tujuannya para peneliti akan melakukan survei, eksperimen, dan lain sebagainya untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hasil analis dari pengumpulan data sebelumnya dapat membantu peneliti untuk mengemukakan fakta-fakta baru sebagai jawaban dari permasalaan pada kondisi terakhir tersebut.

1.3          Methods or Procedures

Bagian ini menjelaskan bagaimana seorang peneliti melakukan riset tersebut. Hasil dari identifikasi permasalahaan yang dituliskan pada bagian sebelumnya akan sangat berkaitan dengan bagian ini dalam menentukan metode dan prosedur yang digunakan, contoh :
1)    Pemilihan lokasi dan pengambilan contoh permasalahan dengan cara acak atau terstruktur.
2)    Peranan seorang peneliti.
3)    Prosedur dalam mengumpulkan data.
4)    Tata cara penyajian data dan hasil analisa.
5)   Batasan-batasan yang ada.
Dalam eksperimen dan survei yang dilakukan, maka peneliti harus menjelaskan tentang aktifitas, material, dan lain sebagainya yang terkait dengan riset seperti :
1)    Alat pengukur yang digunakan.
2)    Partisipan yang menjadi subyek dalam riset.
3)    Sample
4)    Prosedur eksperimen jika dibutuhkan.
5)    Prosedur pengumpulan data
6)    Data analisa.

Namun jika dalam penelitian terdapat kelemahan rancangan atau kesulitan yang akan dihadapi, maka peneliti harus menuliskan bagaimana cara menangani hal tersebut. Pada intinya bagian ini yaitu penulisan metode dan prosedur harus dituliskan secara rinci untuk setiap metode atau prosedure yang akan dilakukan serta keterkaitannya, karena bagian ini akan menjadi inti dari hasil penelitian yang dilakukan.

1.4          Significance of the Proposed Research

Saat membicarakan tentang signifikansi dari penelitian, merupakan hal yang penting untuk menunjukkan bagaimana hasil yang diharapkan, yang dapat berbentuk produk atau proses, sesuai dengan hasil penelitian yang dilaporkan pada literatur. Penulis proposal tidak perlu ragu untuk menggunakan kutipan atau referensi tambahan dalam hal ini.

1.5          Other Sections of the Research Proposal

Sections pada proposal penelitian menjelaskan bagian-bagian utama proposal tersebut, namun untuk proposal yang lebih spesifik biasanya membutuhkan section yang disesuaikan dengan kebutuhan.

1.5.1      Cover Page

Berisi pengenalan informasi yang terdapat pada proposal: nama proyek yang diajukan, penulis proposal atau kepala peneliti, dan institusi.

1.5.2      Abstract

Abstract adalah ringkasan singkat dari penelitian yang diajukan. Pada bagian akhirnya berisi pernyataan research problem. Jumlah maksimal kata pada abstract biasanya dibatasi.

1.5.3      Budget

Biasanya terdapat pada bagian mendekati akhir proposal. Saat mempersiapkan budget, penulis harus menggunakan pedoman dalam penulisan keuangan tersebut. Biasanya kategori budget memuat personel, fringe benefits, persediaan, perlengkapan, telepon, proses data, ongkos pengiriman, fotokopi, print, dan overhead.

1.5.4      Timeline

Penjadwalan untuk setiap aktivitas penelitian dbutuhkan untuk memastikan seluruh aktivitas terkait dilaksanakan dengan tepat waktu. Jadwal yang ditetapkan harus realistis dan memungkinkan terjadi delay.

1.5.5      Staff Resumes

Staff resumes terdiri dari ringkasan pengalaman, pendidikan, publikasi, dan aktivitas penelitian setiap individu yang akan bekerja pada proyek yang diajukan. Biasanya resume dibutuhkan untuk penelitian yang didanai secara eksternal.

1.5.6      Appendices

Jika terdapat banyak informasi tambahan yang berhubungan dengan konten proposal, dapat diletakan pada bagian appendix. Appendices memuat informasi yang jika diletakan pada bagian utama proposal akan mengganggu isi utamanya.


2.          MAJOR SECTIONS OF THE RESEARCH REPORT

Salah satu karakteristik yang membedakan tipe-tipe laporan penelitian adalah panjangnya. Meskipun berbeda-beda tipe laporan penelitian, terdapat karakteristik umum dalam penyusunan dan penyajiannya. Pada laporan penelitian, penulis mendeskripsikan penelitian yang telah dilaksanakan. Tedapat pembahasan mengenai penelitian apa yang selesai, bagaimana menyelesaikannya, hasilnya dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Manfaat dari penelitian juga disebutkan. Bab dari laporan penelitian dimuali dengan identifikasi masalah dan dilanjutkan dengan kesimpulan dan maksud penelitian. Kriteria umum untuk menyiapkan proposal yang baik juga diterapkan dalam menulis laporan penelitian. Komentar tambahan pada sections utama pada laporan penelitian tersedia.

2.1          Introduction, Including the Statement of the Problem

Setiap karya penelitian memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyajikan problem statement. Misalnya pada tesis biasanya memiliki beberapa halaman untuk problem statement, yang menyajikan pengenalan terhadap penelitian secara lengkap. Sedangkan artikel pada jurnal profesional tidak memiliki cukup ruang untuk menyajikan masalah secara luas, oleh karena itu konteks penelitian harus disusun secara ringkas. Bagian pengenalannya dapat berisi ulasan singkat literatur.

2.2          Review of the Literature  

Dalam sebuah artikel jurnal profesional, tinjauan literatur sering tidak memiliki batas / heading. Hal itu karena digabungkan dengan pengenalan dan juga latar belakang hal ini dikarenakan keterbatasan ruang penulis dalam membuatnya. penulis harus memutuskan referensi mana yang akan dimasukkan dan untuk digunakan sebagai bahan kutipan. Informasi terkait kemudian akan harus di sediakan secara ringkas namun jelas menganai konteks masalah yang ada.
Dari penjelasan tersebut, sebuah disertasi biasanya memiliki satu bab yang akan digunakan untuk sebagai tinjauan literatur yang mungkin akan mencapai 35 atau lebih dengan menggunakan spasi ganda. Sedang untuk jumlah heading yang ada akan bervariasi. Pada studi kualitatif yang sangat bergantung pada deskripsi cenderung memiliki jumlah heading yang lebih sedikit dari penelitian kualitatif. Yang terpenting bukanlah jumlah heading tapi bagaimana heading itu di tempatkan sesuai dengan tempat yang tepat.
Ide dari berbagai macam penelitian yang akan dijadikan ulasan harus berhubungan satu sama lain, sebagaimana seharusnya dengan berhubungan dengan heading. Hal ini disebut dengan transisi, dan transisi ini digunakan untuk menjaga agar tulisan tetap fokus pada masalah penelitian.
Penulis harus menghindari penggunaan kutipan secara berlebihan.dalam konteks sebuah penelitian, gagasan biasa nya terbentuk dari beberapa sumber terkait.

2.3          Methods or Procedures

Methods sections mengandung beberapa sub heading, misal nya sebuah studi yang dilakukan oleh Marid canas dan Ortega Medina dalam tulisan nya "on the effects of team competition versus team cooporation in classwide peer tutoring" memiliki beberapa subheading yakni :
§    Participant and setting
§    Bilingual proficiency
§    Curriculum
§    Probes
§    Design
§     Procedures

Pada bagian Methods menunjukan banyaknya variasi dalam hal panjang, konten dan juga pendekatan yang digunakan oleh penulis. Yang paling penting adalah informasi yang diberikan dapat dimengerti oleh pembacanya.

2.4          Result

Result merupakan sebuah hasil dari analisis data yang muncul dalam berbagai bentuk. dapat terdiri dari sebuah penyataan ringkas yang disintesis dari berbagai macam dokumen lain nya. seperti dalam sebuah studi sejarah. Untuk membuat Result dari sebuah hasil yang kuantitatif bisa menggunakan tabel yang akan digunakan untuk menghasilkan ringkasan yang mudah dibaca.
Penggunaan tabel dapat secara efektif digunakan untuk membuat sebuah ringkasan. Terutama jika laporan tersebut melibatkan sejumlah besar bahan statistik. Isi tabel tersebut haruslah jelas bagi pembaca sehingga apa yang tercantum mudah dimengerti dan tidak membingungkan pembaca.

2.5          Conclusions, Recommendations, and Implications

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan, rekomendasi dan implikasi dari penelitan tersebut. Pada bagian ringkasan biasanya dimulai dengan menyajikan kembali secara ringkas masalah penelitian dan beberapa komentar mengenai metode yang digunakan.
Pada bagian kesimpulan haruslah di tulis secara logis dan harus menghindari kemungkinan pengulangan yang tidak di inginkan sehingga pembaca dapat mengerti dengan jelas apa hasil kesimpulan dari penelitian tersebut. Pada bagian implikasi haruslah memuat dampak yang dihasilkan dari sebuah penelitian. dengan adanya implikasi ini penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat melakukan pembandingan terhadap penelitian sebelumnya. Pada bagian rekomendasi ini haruslah memuat rekomendasi mengenai penelitian selanjutnya yang akan dilakukan dimasa depan.

3.          Other Sections of the Research Report

Sebuah judul halaman, daftar isi, dan abstrak sering ditemukan dalam sebuah laporan penelitian. Tidak terkecuali daftar pustaka dan lampiran. Selain terdapat dalam suatu peneitian, daftar pustaka dan lampiran sering diambil berdasarkan bagian dari kesimpulan dalam sebuah laporan penelitian. Bagian-bagian pada akhir sebuah laporan penelitian ini disebut "backmatter."
Pada halaman judul biasanya mengikuti format yang telah ditentukan dan tidak jauh berbeda dengan halaman judul dari suatu proposal. Untuk bagian kata pengantar, daftar isi, dan setiap daftar lainnya yang diperlukan pada awal sebuah laporan penelitian sudah cukup jelas untuk dimengerti cara membuatnya. Kecuali pada bagian abstrak.

3.1          Abstract

Abstrak pada suatu laporan penelitian mirip dengan proposal penelitian. Abstrak menggambarkan apa yang dilakukan bukan apa yang dimaksud dalam suatu laporan penelitian. Abstrak berisi ringkasan singkat (rangkuman) dari hasil laporan. Dalam suatu laporan penelitian, abstrak dapat juga dapat bervariasi dan biasanya tidak diketik dengan melebihi jarak dua spasi. Sebagai contoh, banyak jurnal-jurnal profesional yang memerlukan abstrak untuk laporan yang akan diterbitkan. Abstrak ini cenderung sangat singkat dengan jumlah kata sekitar 120 hingga 150 kata.
Salah satu kategori abstrak yaitu ringkasan eksekutif. Ringkasan eksekutif ini merupakan semacam abstrak diperpanjang dan juga telah menjadi sangat populer untuk laporan yang sudah dikembangkan dan nantinya ditujukan kepada suatu instasi. Ukuran suatu ringkasan eksekutif biasanya dibuat dalam beberapa halaman. Ringkasan ekskutif yang singkat biasanya ditulis sebanyak dua atau tiga halaman. Dari segi tujuan, Ringkasan eksekutif menjelaskan lebih lanjut tentang hasil dan kesimpulan dari abstrak. Ringkasan eksekutif dan abstrak tidak selalu mudah untuk ditulis karena membuat penulis untuk meringkas poin-point penting dari penelitian menjadi suatu tempat (bagian) yang kecil dalam laporan.

3.2          Bibliography and Reference List

The American Psychological Association (2001) membedakan antara daftar referensi dan bibliografi sebagai berikut:

“Perhatikan bahwa daftar referensi mengutip karya yang secara khusus mendukung artikel tertentu. Sebaliknya, bibliografi mengutip karya untuk latar belakang atau untuk membaca lebih lanjut.”

Jurnal-jurnal profesional biasanya membutuhkan daftar referensi bukan bibliografi. Sementara itu, laporan ekstensif seperti disertasi akan membutuhkan bibliografi.
Suatu bibliografi memiliki entri yang berisi deskripsi yang lengkap dari pekerjaan, nama penulis pertama yang terbalik (ditulis dengan mendahulukan nama belakang pertama), dan diikuti oleh nama-nama penulis lainnya.Untuk bagian judul buku, monograf, dan jurnal, semuanya dicetak miring. Ada sedikit variasi dalam format penulisan bibliografi seperti yang disarankan dalam sumber-sumber gaya editorial yang berbeda. The Publication Manual of the American Psychological Association (2011) memberikan aturan berikut untuk referensi buku, majalah, dan sumber-sumber elektronik sebagai berikut:

3.2.1      Buku

§    Membalikkan semua nama penulis dan juga memberikan surname dan inisial.
§    Masukan tanggal publikasi dalam kurung diikuti oleh periode.
§    Huruf kapital hanya pada pertama dari judul dan subjudul. Judul tersebut dicetak miring. Setiap kata benda yang tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§    Masukan status dari edisi buku tersebut. Jika bukan edisi pertama, ditulis dalam kurung diikuti oleh suatu periode.
§    Daftar lokasi penerbit diikuti oleh tanda titik dua, lalu nama penerbit.
§     Selesaikan dengan titik.

Contoh:
Kowalski, T. J. (2008). Case studies on educational administration (5th ed.). Boston: Allyn & Bacon.

3.2.2      Artikel

§     Membalikkan semua nama penulis dan juga memberikan surname dan inisial.
§     Masukan tanggal publikasi dalam kurung diikuti oleh periode.
§     Huruf kapital hanya pada kata pertama dari judul dan subjudul. Setiap kata benda yang tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§     Nama dari majalah dicetak miring dan dalam huruf kapital.
§     Nomor volume dicetak miring dan dibubuhkan koma setelahnya.
§     Masukkan terbitan dalam kurung dan hanya jika majalah diberikan nomor halaman berdasarkan terbitan.
§     Selesaikan dengan titik.

Contoh:
Hopkins, M.H. (2007). Adapting a model for literacy learning to the learning of mathematics. Reading and Writing Quarterly, 23, 121-138.

3.2.3      Sumber-sumber Media/Dokumen Elektronik

§     Gunakan aturan-aturan dari buku dan artikel diatas untuk menulis nama penulis dan judul media/dokumen elektronik.
§     Perlu dicatat bahwa mungkin saja tidak terdapat nomor halaman.
§     Memberikan tanggal ketika dokumen tersebut terakhir didapatkan.
§     Memberikan URL yang lengkap.

Contoh:
Harvard Family Research Project. (2007). Out-of-school time program research and evaluation bibliography. Retrieved April 12, 2007, from www.gse.harvard.edu/hfrp/projects/afterschool/bibliography/tutoring.html.

Format penulisan yang digunakan oleh the American Psychological Association dapat diterima secara luas, terutama diantara jurnal-jurnal profesional dalam ilmu perilaku.

3.3          Appendix

Suatu lampiran disertakan hanya jika diperlukan. Misalnya seperti terdapat bahan (dari laporan penelitian) yang tidak cocok pada bagian badan utama dari suatu laporan. Terdapat beberapa jenis bahan laporan dapat dimuat dalam lampiran seperti tes atau kuesioner atau tabel skor yang baku atau data-data terkait. Suatu hasil pencarian yang berkaitan dalam jumlah besar cenderung membuat laporan utama rumit dan sulit untuk dibaca. Hasil pencarian tersebut dapat ditempatkan dalam lampiran. Lampiran yang terpisah harus digunakan untuk berbagai jenis bahan laporan. Lampiran biasanya muncul di akhir laporan setelah referensi atau daftar pustaka.


4.          Putting a Report Together

Sebuah laporan penelitian, biasanya yang berisi banyak halaman, dan ditulis dalam sekali penulisan. Oleh karenanya sangat membantu jika dibuat dari suatu outline. Banyak bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan dan penulisan kembali. Secara umum,  Revisi adalah bagian yang normal dari hal tersebut, dan kualitas laporan biasanya ditingkatkan melalui revisi, tambahan,dan penghapusan materi secara berkelanjutan. Critical Review (yang dilakukan dengan hal positif) draft awal oleh teman sekerja yang memiliki pengetahuan akan sangat membantu, Mengkritik diri sendiri (self-criticism) dan juga review juga berharga, tetapi hal yang paling penting setelah penulis menulis laporannya untuk waktu yang singkat, mungkin memakan waktu 1 minggu - 10 hari. Penjelasan mungkin tidak akan begitu jelas dan logis sebagaimana penulisan pertama kali, dan pernyataan-pernyataan yang kurang jelas dan membingungkan akan banyak muncul / terjadi.
Ada beberapa teknik yang dipertimbangkan ketika menulis sebuah laporan penelitian. Penggunaan Grammar dan pengejaan yang baik akan diperlukan. Past Tense dapat digunakan untuk memaparkan laporan penelitian terkait temuan/fakta-fakta, yang dimiliki atau dilaporkan oleh yang lain. Misalnya : “Pelajar di tingkat 5 dan 7 mendapat nilai mean 25,3 dan 31,6”. Sedangkan present tense digunakan terkait dengan data presentasi yang digunakan secara menyeluruh, sebagai contoh : “ Tabel 1 berisi mean dari seluruh tingkatan, yang dipisahkan oleh batas-batas geografis (provinsi)”.
Ada beberapa format yang dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah laporan. Beberapa institusi dan asosiasi mempunyai kebutuhan masing-masing seperti ukuran margin, format tabel, dan presentasi terkait grafik dan figur. Banyak institusi akan menyetujui format yang standar.
Ada beberapa format dan gaya publikasi yang digunakan untuk mempersiapkan sebuah laporan.  Contoh beberapa publikasi :

American Psychological Associations. (2001). Publication manual of the American Psychological Association (5th ed.) Washington DC : American Psychologica; Associations.

Gubaldi, J. (1998). MLA style manual and guide to scholarly publishing (2nd ed.) . New York : Modern Language Associations of America.

Bagian ini akan memberikan gambaran terkait bagaimana mengkomunikasikan sebuah penelitian, tetapi ada beberapa buku terkait persiapan penulisan proposal dan laporan penelitian termasuk disertasi dan tesis.


5.          Guidelines for Presenting Papers at Meetings

Sebagai profesional, pendidik  berpartisipasi dalam konferensi / pertemuan profesional, sebagai contoh adalah adalah pertemuan tahunan American Educational Research Associations (AERA) dan National Council for Measurement in Education (NCME).
Pada pertemuan tersebut, peserta mempresentasikan paper mengenai penelitian atau aktivitas profesional lainnya dan mempresentasikannya dalam suatu simposium.  Penyelenggara biasanya memiliki program call for papers, yang dilaksanakan beberapa bulan sebelum dilaksanakannya pertemuan. Call for Papers akan memasukkan bebebrapa form yang harus dilengkapi. Abstrak terkait penelitian yang akan dilaporkan mungkin dibutuhkan, bersamaan dengan informasi mengenai topik dan presenter.
Hal pertama untuk membuat presentasi yang disetujui dalam pertemuan profesional adalah merespon call for papers dari asosiasi yang memberi sponsor terhadap pertemuan. Diasumsikan Reviu Proposal disetujui Asosiasi, berikut adalah panduan untuk mempersiapkan dan mempresentasikan paper :
1)    Persiapkan draft paper sehingga penelitian dapat dideskripsikan di dalam paper yang memiliki penutupan. Terkadang penelitian ini memiliki studi yang lebih luas
2)    Perkirakan secara akurat waktu yang dibutuhkan untuk membaca paper
3)    Punya 1 atau lebih teman sejawat yang dapat memberikan kritik terhadap draft paper.
4)    Persiapkan final draft dari paper
5)    Antisipasi jumlah peserta dan sediakan kopi yang cukup untuk didistribusikan
6)    Kenali diri dengan konten / isi paper, sehingga melakukan presentasi juga dapat dilakukan dengan melakukan kontak mata dengan audiens
7)    Pada saat meeting, cek ruangan dimana presentasi akan diberikan untuk memastikan hal-hal yang dibutuhkan telah tersedia. JIka ada peralatan AV yang dibutugkan, hal ini dapat diminta sebelumnya pada saat merespons call for papers
8)    Tiba di ruangan presentasi beberapa menit sebelum sesi dimulai sehingga kita dapat menemui ketua dan presenter lainnya
9)    Jika tabel / chart didistrubusikan dalam presentasi, susun secara efisien dan tanpa membuang waktu
10) Ketika tiba giliran, sajikan presentasi dengan sikap yang terus terang, berbicara dengan tempo yang normal. Usahakan familiar dengan paper yang dibuat sehingga dapat berbicara dengan audiens, tidak membaca kata per kata sesuai dengan yang ada di dalam paper. Jangan mencoba memberi presentasi dengan tanpa persiapan sehingga presentasi menjadi singkat.
11) Jika ada waktu yang tak terduga yang tidak memungkinkan untuk membaca seluruh paper, buat keputusan mengenai apa yang perlu dituis, informasikan audiens, dan sebutkan bagian yang ter-cover dalam kopi yang tersedia.
12) Pastikan audiens tahu kopi paper tersedia jika ada yang belum mendapatkan sebelumnya. Jika kehabisan kopi paper, tuliskan nama dan alamat dari audiens tersebut (jangan lupa untuk di follow up ketika selesai melakukan presentasi dan kembali ke institusi).


6.          Presentations to Dissertation and Thesis Committees

Ada 2 poin yang diajukan ketika melakukan presentasi kepada komite ketika mendapatkan gelar magister : Defense of a dissertation (thesis) proposal dan Defense of a dissertation (thesis). Meskipun keduanya dipresentasikan dengan cara bicara, hal tersebut berbeda dengan mempresentasikan paper pada saat pertemuan profesional. Presentasi kepada komite membutuhkan waktu yang lebih lama, untuk hal disertasi membuturhkan waktu dua jam, dengan penonton / pendengar yang sedikit, tiga atau empat member komite untuk disertasi setara dengan dua untuk tesis. Member komite juga biasanya mempunyai pertimbangan komunikasi / interaksi dengan pelajar magister.
Terkait dengan prtanyaan yang diajukan ada beberapa hal yang dapat disarankan :
1)    Dengarkan pertanyaan dengan hati-hati dan jawab seluruh pertanyaan. Banyak kandidat yang akan memberi jawaban terlepas dari cocok atau tidak jawaban tersebut.
2)    Merespon terhadap sebuah pertanyaan secara padat dan lengkap. Dalam hal mempertahankan disertasi, kaitkan dengan hasil penelitian jika sesuai
3)    Jika pertanyaan tidak dapat dimengerti, lakukan pengulangan pertanyaan
4)    Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, Jangan mencoba merespon dengan membentak / berpura-pura
5)   Rumuskan jawaban yang ada dipikiran dan pilih kata dengan hati-hati. Tidak perlu terburu-buru untuk menjawab. Gunakan terminologi yang sesuai.
Secara umum, mempertahkankan sebuah proposal penelitian atau disertasi harus menjadi pengalaman pembelajaran bagi kandidat. Pengalaman tersebut memberikan kesempatan yang relatif tinggi terkait diskusi secara profesional. Banyak kandidat tidak terlalu cemas mengenai pengalaman ini, meskipun hal tersebut dapat dimengetri. Pembimbing tidak akan menyarankan untuk pergi ke meeting jika kandidat tidak mempersiapkannya. Kandidat adalah  orang yang paling berpengetahuan mengenai penelitian dari semua orang yang berpartisipasi.




PUSTAKA


Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an introduction (9th ed.). Boston : Pearson.