Thursday 20 October 2016

BAB 4 : COMMUNICATING ABOUT RESEARCH

COMMUNICATING ABOUT RESEARCH

Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)

Oktober 2016


ABSTRAK
Salah satu bagian dari penelitian adalah mengkomunikasikan penelitian itu sendiri. Adapun cara untuk mengkomunikasikannya dapat secara verbal maupun tulisan. Kebanyakan penelitian ini dikomunikasikan secara tertulis, seperti proposal penelitian dan laporan penelitian. Sedangkan pada komunikasi verbal biasanya melalui presentasi dalam sebuah seminar. Komunikasi formal fokus pada 2 poin: pada awal penelitian dengan proposal penelitian dan di akhir dengan laporan penelitian. Proposal penelitian meliputi tulisan mengenai tujuan penelitian. Sedangkan laporan penelitian  menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan. Meskipun terdapat perbedaan diantara keduanya, proposal maupun laporan penelitian memiliki karakteristik umum. Keduanya juga memiliki perbedaan terutama pada panjang tulisan, tergantung faktor-faktor yang dilibatkan dalam penelitian, kepada siapa tulisan itu ditujukan, dan jika terdapat biaya, kebutuhan agen keuangan spesifik. Pada dasarnya format keduanya serupa, tetapi terdapat perbedaan antara proposal maupun laporan penelitian pada penelitian kuantitatif dan pada penelitian kualitatif, yang terpenting adalah karakteristik dari proposal dan laporan yang baik.

Kata Kunci: significance, sections, bibliography, appendix, conclusion



1.          MAJOR SECTIONS OF THE RESEARCH PROPOSAL

Pada sebuah riset dibutuhkan alasan dari riset itu sendiri dilakukan dan bagaimana cara melakukan riset tersebut. Untuk melakukan hal-hal itu maka dapat dibuat bagian-bagian dalam proposal riset itu sendiri seperti :

1)    Dibutuhkannya informasi-informasi awal terkait riset
a)       Cover Page
b)       Abstract
2)    Apa tujuan dari riset yang dilakukan
c)       Identification of the Research Problem
§      Introduction
§      Definition of Terms
d)       Review of the Literature
3)    Bagaimana riset itu dilaksanakan
e)       Methodology or Procedures
§      Design
§      Data-collection Procedures
§      Data Analysis
4)    Mengapa riset itu dilaksanakan
f)        Significance of the Proposed Research
§      Anticipated Outcomes
§      Relevance to Education

1.1          Identification of the Problem

Pada penulisan proposal atau laporan riset, bagan ini Identification of the Problem harus dituliskan karena menceritakan kepada pembaca tentang tujuan dari riset tersebut. Pada bagan ini pembahasan masalah yang timbul ditekankan, dari masalah tersebut dituliskan tujuan dari riset ini serta solusi dari permasalahan yang dijabarkan sebelumnya. Sesuai dengan judulnya Identification of the Problem harus didefinisikan secara jelas serta tidak mengandung penjelasan yang ambigu.

1.2          Review of the Literature

Tujuan utama pada bagian ini adalah menunjukan kondisi terakhir dari topik riset. Sesuai dengan tujuannya para peneliti akan melakukan survei, eksperimen, dan lain sebagainya untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hasil analis dari pengumpulan data sebelumnya dapat membantu peneliti untuk mengemukakan fakta-fakta baru sebagai jawaban dari permasalaan pada kondisi terakhir tersebut.

1.3          Methods or Procedures

Bagian ini menjelaskan bagaimana seorang peneliti melakukan riset tersebut. Hasil dari identifikasi permasalahaan yang dituliskan pada bagian sebelumnya akan sangat berkaitan dengan bagian ini dalam menentukan metode dan prosedur yang digunakan, contoh :
1)    Pemilihan lokasi dan pengambilan contoh permasalahan dengan cara acak atau terstruktur.
2)    Peranan seorang peneliti.
3)    Prosedur dalam mengumpulkan data.
4)    Tata cara penyajian data dan hasil analisa.
5)   Batasan-batasan yang ada.
Dalam eksperimen dan survei yang dilakukan, maka peneliti harus menjelaskan tentang aktifitas, material, dan lain sebagainya yang terkait dengan riset seperti :
1)    Alat pengukur yang digunakan.
2)    Partisipan yang menjadi subyek dalam riset.
3)    Sample
4)    Prosedur eksperimen jika dibutuhkan.
5)    Prosedur pengumpulan data
6)    Data analisa.

Namun jika dalam penelitian terdapat kelemahan rancangan atau kesulitan yang akan dihadapi, maka peneliti harus menuliskan bagaimana cara menangani hal tersebut. Pada intinya bagian ini yaitu penulisan metode dan prosedur harus dituliskan secara rinci untuk setiap metode atau prosedure yang akan dilakukan serta keterkaitannya, karena bagian ini akan menjadi inti dari hasil penelitian yang dilakukan.

1.4          Significance of the Proposed Research

Saat membicarakan tentang signifikansi dari penelitian, merupakan hal yang penting untuk menunjukkan bagaimana hasil yang diharapkan, yang dapat berbentuk produk atau proses, sesuai dengan hasil penelitian yang dilaporkan pada literatur. Penulis proposal tidak perlu ragu untuk menggunakan kutipan atau referensi tambahan dalam hal ini.

1.5          Other Sections of the Research Proposal

Sections pada proposal penelitian menjelaskan bagian-bagian utama proposal tersebut, namun untuk proposal yang lebih spesifik biasanya membutuhkan section yang disesuaikan dengan kebutuhan.

1.5.1      Cover Page

Berisi pengenalan informasi yang terdapat pada proposal: nama proyek yang diajukan, penulis proposal atau kepala peneliti, dan institusi.

1.5.2      Abstract

Abstract adalah ringkasan singkat dari penelitian yang diajukan. Pada bagian akhirnya berisi pernyataan research problem. Jumlah maksimal kata pada abstract biasanya dibatasi.

1.5.3      Budget

Biasanya terdapat pada bagian mendekati akhir proposal. Saat mempersiapkan budget, penulis harus menggunakan pedoman dalam penulisan keuangan tersebut. Biasanya kategori budget memuat personel, fringe benefits, persediaan, perlengkapan, telepon, proses data, ongkos pengiriman, fotokopi, print, dan overhead.

1.5.4      Timeline

Penjadwalan untuk setiap aktivitas penelitian dbutuhkan untuk memastikan seluruh aktivitas terkait dilaksanakan dengan tepat waktu. Jadwal yang ditetapkan harus realistis dan memungkinkan terjadi delay.

1.5.5      Staff Resumes

Staff resumes terdiri dari ringkasan pengalaman, pendidikan, publikasi, dan aktivitas penelitian setiap individu yang akan bekerja pada proyek yang diajukan. Biasanya resume dibutuhkan untuk penelitian yang didanai secara eksternal.

1.5.6      Appendices

Jika terdapat banyak informasi tambahan yang berhubungan dengan konten proposal, dapat diletakan pada bagian appendix. Appendices memuat informasi yang jika diletakan pada bagian utama proposal akan mengganggu isi utamanya.


2.          MAJOR SECTIONS OF THE RESEARCH REPORT

Salah satu karakteristik yang membedakan tipe-tipe laporan penelitian adalah panjangnya. Meskipun berbeda-beda tipe laporan penelitian, terdapat karakteristik umum dalam penyusunan dan penyajiannya. Pada laporan penelitian, penulis mendeskripsikan penelitian yang telah dilaksanakan. Tedapat pembahasan mengenai penelitian apa yang selesai, bagaimana menyelesaikannya, hasilnya dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Manfaat dari penelitian juga disebutkan. Bab dari laporan penelitian dimuali dengan identifikasi masalah dan dilanjutkan dengan kesimpulan dan maksud penelitian. Kriteria umum untuk menyiapkan proposal yang baik juga diterapkan dalam menulis laporan penelitian. Komentar tambahan pada sections utama pada laporan penelitian tersedia.

2.1          Introduction, Including the Statement of the Problem

Setiap karya penelitian memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyajikan problem statement. Misalnya pada tesis biasanya memiliki beberapa halaman untuk problem statement, yang menyajikan pengenalan terhadap penelitian secara lengkap. Sedangkan artikel pada jurnal profesional tidak memiliki cukup ruang untuk menyajikan masalah secara luas, oleh karena itu konteks penelitian harus disusun secara ringkas. Bagian pengenalannya dapat berisi ulasan singkat literatur.

2.2          Review of the Literature  

Dalam sebuah artikel jurnal profesional, tinjauan literatur sering tidak memiliki batas / heading. Hal itu karena digabungkan dengan pengenalan dan juga latar belakang hal ini dikarenakan keterbatasan ruang penulis dalam membuatnya. penulis harus memutuskan referensi mana yang akan dimasukkan dan untuk digunakan sebagai bahan kutipan. Informasi terkait kemudian akan harus di sediakan secara ringkas namun jelas menganai konteks masalah yang ada.
Dari penjelasan tersebut, sebuah disertasi biasanya memiliki satu bab yang akan digunakan untuk sebagai tinjauan literatur yang mungkin akan mencapai 35 atau lebih dengan menggunakan spasi ganda. Sedang untuk jumlah heading yang ada akan bervariasi. Pada studi kualitatif yang sangat bergantung pada deskripsi cenderung memiliki jumlah heading yang lebih sedikit dari penelitian kualitatif. Yang terpenting bukanlah jumlah heading tapi bagaimana heading itu di tempatkan sesuai dengan tempat yang tepat.
Ide dari berbagai macam penelitian yang akan dijadikan ulasan harus berhubungan satu sama lain, sebagaimana seharusnya dengan berhubungan dengan heading. Hal ini disebut dengan transisi, dan transisi ini digunakan untuk menjaga agar tulisan tetap fokus pada masalah penelitian.
Penulis harus menghindari penggunaan kutipan secara berlebihan.dalam konteks sebuah penelitian, gagasan biasa nya terbentuk dari beberapa sumber terkait.

2.3          Methods or Procedures

Methods sections mengandung beberapa sub heading, misal nya sebuah studi yang dilakukan oleh Marid canas dan Ortega Medina dalam tulisan nya "on the effects of team competition versus team cooporation in classwide peer tutoring" memiliki beberapa subheading yakni :
§    Participant and setting
§    Bilingual proficiency
§    Curriculum
§    Probes
§    Design
§     Procedures

Pada bagian Methods menunjukan banyaknya variasi dalam hal panjang, konten dan juga pendekatan yang digunakan oleh penulis. Yang paling penting adalah informasi yang diberikan dapat dimengerti oleh pembacanya.

2.4          Result

Result merupakan sebuah hasil dari analisis data yang muncul dalam berbagai bentuk. dapat terdiri dari sebuah penyataan ringkas yang disintesis dari berbagai macam dokumen lain nya. seperti dalam sebuah studi sejarah. Untuk membuat Result dari sebuah hasil yang kuantitatif bisa menggunakan tabel yang akan digunakan untuk menghasilkan ringkasan yang mudah dibaca.
Penggunaan tabel dapat secara efektif digunakan untuk membuat sebuah ringkasan. Terutama jika laporan tersebut melibatkan sejumlah besar bahan statistik. Isi tabel tersebut haruslah jelas bagi pembaca sehingga apa yang tercantum mudah dimengerti dan tidak membingungkan pembaca.

2.5          Conclusions, Recommendations, and Implications

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan, rekomendasi dan implikasi dari penelitan tersebut. Pada bagian ringkasan biasanya dimulai dengan menyajikan kembali secara ringkas masalah penelitian dan beberapa komentar mengenai metode yang digunakan.
Pada bagian kesimpulan haruslah di tulis secara logis dan harus menghindari kemungkinan pengulangan yang tidak di inginkan sehingga pembaca dapat mengerti dengan jelas apa hasil kesimpulan dari penelitian tersebut. Pada bagian implikasi haruslah memuat dampak yang dihasilkan dari sebuah penelitian. dengan adanya implikasi ini penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat melakukan pembandingan terhadap penelitian sebelumnya. Pada bagian rekomendasi ini haruslah memuat rekomendasi mengenai penelitian selanjutnya yang akan dilakukan dimasa depan.

3.          Other Sections of the Research Report

Sebuah judul halaman, daftar isi, dan abstrak sering ditemukan dalam sebuah laporan penelitian. Tidak terkecuali daftar pustaka dan lampiran. Selain terdapat dalam suatu peneitian, daftar pustaka dan lampiran sering diambil berdasarkan bagian dari kesimpulan dalam sebuah laporan penelitian. Bagian-bagian pada akhir sebuah laporan penelitian ini disebut "backmatter."
Pada halaman judul biasanya mengikuti format yang telah ditentukan dan tidak jauh berbeda dengan halaman judul dari suatu proposal. Untuk bagian kata pengantar, daftar isi, dan setiap daftar lainnya yang diperlukan pada awal sebuah laporan penelitian sudah cukup jelas untuk dimengerti cara membuatnya. Kecuali pada bagian abstrak.

3.1          Abstract

Abstrak pada suatu laporan penelitian mirip dengan proposal penelitian. Abstrak menggambarkan apa yang dilakukan bukan apa yang dimaksud dalam suatu laporan penelitian. Abstrak berisi ringkasan singkat (rangkuman) dari hasil laporan. Dalam suatu laporan penelitian, abstrak dapat juga dapat bervariasi dan biasanya tidak diketik dengan melebihi jarak dua spasi. Sebagai contoh, banyak jurnal-jurnal profesional yang memerlukan abstrak untuk laporan yang akan diterbitkan. Abstrak ini cenderung sangat singkat dengan jumlah kata sekitar 120 hingga 150 kata.
Salah satu kategori abstrak yaitu ringkasan eksekutif. Ringkasan eksekutif ini merupakan semacam abstrak diperpanjang dan juga telah menjadi sangat populer untuk laporan yang sudah dikembangkan dan nantinya ditujukan kepada suatu instasi. Ukuran suatu ringkasan eksekutif biasanya dibuat dalam beberapa halaman. Ringkasan ekskutif yang singkat biasanya ditulis sebanyak dua atau tiga halaman. Dari segi tujuan, Ringkasan eksekutif menjelaskan lebih lanjut tentang hasil dan kesimpulan dari abstrak. Ringkasan eksekutif dan abstrak tidak selalu mudah untuk ditulis karena membuat penulis untuk meringkas poin-point penting dari penelitian menjadi suatu tempat (bagian) yang kecil dalam laporan.

3.2          Bibliography and Reference List

The American Psychological Association (2001) membedakan antara daftar referensi dan bibliografi sebagai berikut:

“Perhatikan bahwa daftar referensi mengutip karya yang secara khusus mendukung artikel tertentu. Sebaliknya, bibliografi mengutip karya untuk latar belakang atau untuk membaca lebih lanjut.”

Jurnal-jurnal profesional biasanya membutuhkan daftar referensi bukan bibliografi. Sementara itu, laporan ekstensif seperti disertasi akan membutuhkan bibliografi.
Suatu bibliografi memiliki entri yang berisi deskripsi yang lengkap dari pekerjaan, nama penulis pertama yang terbalik (ditulis dengan mendahulukan nama belakang pertama), dan diikuti oleh nama-nama penulis lainnya.Untuk bagian judul buku, monograf, dan jurnal, semuanya dicetak miring. Ada sedikit variasi dalam format penulisan bibliografi seperti yang disarankan dalam sumber-sumber gaya editorial yang berbeda. The Publication Manual of the American Psychological Association (2011) memberikan aturan berikut untuk referensi buku, majalah, dan sumber-sumber elektronik sebagai berikut:

3.2.1      Buku

§    Membalikkan semua nama penulis dan juga memberikan surname dan inisial.
§    Masukan tanggal publikasi dalam kurung diikuti oleh periode.
§    Huruf kapital hanya pada pertama dari judul dan subjudul. Judul tersebut dicetak miring. Setiap kata benda yang tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§    Masukan status dari edisi buku tersebut. Jika bukan edisi pertama, ditulis dalam kurung diikuti oleh suatu periode.
§    Daftar lokasi penerbit diikuti oleh tanda titik dua, lalu nama penerbit.
§     Selesaikan dengan titik.

Contoh:
Kowalski, T. J. (2008). Case studies on educational administration (5th ed.). Boston: Allyn & Bacon.

3.2.2      Artikel

§     Membalikkan semua nama penulis dan juga memberikan surname dan inisial.
§     Masukan tanggal publikasi dalam kurung diikuti oleh periode.
§     Huruf kapital hanya pada kata pertama dari judul dan subjudul. Setiap kata benda yang tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§     Nama dari majalah dicetak miring dan dalam huruf kapital.
§     Nomor volume dicetak miring dan dibubuhkan koma setelahnya.
§     Masukkan terbitan dalam kurung dan hanya jika majalah diberikan nomor halaman berdasarkan terbitan.
§     Selesaikan dengan titik.

Contoh:
Hopkins, M.H. (2007). Adapting a model for literacy learning to the learning of mathematics. Reading and Writing Quarterly, 23, 121-138.

3.2.3      Sumber-sumber Media/Dokumen Elektronik

§     Gunakan aturan-aturan dari buku dan artikel diatas untuk menulis nama penulis dan judul media/dokumen elektronik.
§     Perlu dicatat bahwa mungkin saja tidak terdapat nomor halaman.
§     Memberikan tanggal ketika dokumen tersebut terakhir didapatkan.
§     Memberikan URL yang lengkap.

Contoh:
Harvard Family Research Project. (2007). Out-of-school time program research and evaluation bibliography. Retrieved April 12, 2007, from www.gse.harvard.edu/hfrp/projects/afterschool/bibliography/tutoring.html.

Format penulisan yang digunakan oleh the American Psychological Association dapat diterima secara luas, terutama diantara jurnal-jurnal profesional dalam ilmu perilaku.

3.3          Appendix

Suatu lampiran disertakan hanya jika diperlukan. Misalnya seperti terdapat bahan (dari laporan penelitian) yang tidak cocok pada bagian badan utama dari suatu laporan. Terdapat beberapa jenis bahan laporan dapat dimuat dalam lampiran seperti tes atau kuesioner atau tabel skor yang baku atau data-data terkait. Suatu hasil pencarian yang berkaitan dalam jumlah besar cenderung membuat laporan utama rumit dan sulit untuk dibaca. Hasil pencarian tersebut dapat ditempatkan dalam lampiran. Lampiran yang terpisah harus digunakan untuk berbagai jenis bahan laporan. Lampiran biasanya muncul di akhir laporan setelah referensi atau daftar pustaka.


4.          Putting a Report Together

Sebuah laporan penelitian, biasanya yang berisi banyak halaman, dan ditulis dalam sekali penulisan. Oleh karenanya sangat membantu jika dibuat dari suatu outline. Banyak bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan dan penulisan kembali. Secara umum,  Revisi adalah bagian yang normal dari hal tersebut, dan kualitas laporan biasanya ditingkatkan melalui revisi, tambahan,dan penghapusan materi secara berkelanjutan. Critical Review (yang dilakukan dengan hal positif) draft awal oleh teman sekerja yang memiliki pengetahuan akan sangat membantu, Mengkritik diri sendiri (self-criticism) dan juga review juga berharga, tetapi hal yang paling penting setelah penulis menulis laporannya untuk waktu yang singkat, mungkin memakan waktu 1 minggu - 10 hari. Penjelasan mungkin tidak akan begitu jelas dan logis sebagaimana penulisan pertama kali, dan pernyataan-pernyataan yang kurang jelas dan membingungkan akan banyak muncul / terjadi.
Ada beberapa teknik yang dipertimbangkan ketika menulis sebuah laporan penelitian. Penggunaan Grammar dan pengejaan yang baik akan diperlukan. Past Tense dapat digunakan untuk memaparkan laporan penelitian terkait temuan/fakta-fakta, yang dimiliki atau dilaporkan oleh yang lain. Misalnya : “Pelajar di tingkat 5 dan 7 mendapat nilai mean 25,3 dan 31,6”. Sedangkan present tense digunakan terkait dengan data presentasi yang digunakan secara menyeluruh, sebagai contoh : “ Tabel 1 berisi mean dari seluruh tingkatan, yang dipisahkan oleh batas-batas geografis (provinsi)”.
Ada beberapa format yang dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah laporan. Beberapa institusi dan asosiasi mempunyai kebutuhan masing-masing seperti ukuran margin, format tabel, dan presentasi terkait grafik dan figur. Banyak institusi akan menyetujui format yang standar.
Ada beberapa format dan gaya publikasi yang digunakan untuk mempersiapkan sebuah laporan.  Contoh beberapa publikasi :

American Psychological Associations. (2001). Publication manual of the American Psychological Association (5th ed.) Washington DC : American Psychologica; Associations.

Gubaldi, J. (1998). MLA style manual and guide to scholarly publishing (2nd ed.) . New York : Modern Language Associations of America.

Bagian ini akan memberikan gambaran terkait bagaimana mengkomunikasikan sebuah penelitian, tetapi ada beberapa buku terkait persiapan penulisan proposal dan laporan penelitian termasuk disertasi dan tesis.


5.          Guidelines for Presenting Papers at Meetings

Sebagai profesional, pendidik  berpartisipasi dalam konferensi / pertemuan profesional, sebagai contoh adalah adalah pertemuan tahunan American Educational Research Associations (AERA) dan National Council for Measurement in Education (NCME).
Pada pertemuan tersebut, peserta mempresentasikan paper mengenai penelitian atau aktivitas profesional lainnya dan mempresentasikannya dalam suatu simposium.  Penyelenggara biasanya memiliki program call for papers, yang dilaksanakan beberapa bulan sebelum dilaksanakannya pertemuan. Call for Papers akan memasukkan bebebrapa form yang harus dilengkapi. Abstrak terkait penelitian yang akan dilaporkan mungkin dibutuhkan, bersamaan dengan informasi mengenai topik dan presenter.
Hal pertama untuk membuat presentasi yang disetujui dalam pertemuan profesional adalah merespon call for papers dari asosiasi yang memberi sponsor terhadap pertemuan. Diasumsikan Reviu Proposal disetujui Asosiasi, berikut adalah panduan untuk mempersiapkan dan mempresentasikan paper :
1)    Persiapkan draft paper sehingga penelitian dapat dideskripsikan di dalam paper yang memiliki penutupan. Terkadang penelitian ini memiliki studi yang lebih luas
2)    Perkirakan secara akurat waktu yang dibutuhkan untuk membaca paper
3)    Punya 1 atau lebih teman sejawat yang dapat memberikan kritik terhadap draft paper.
4)    Persiapkan final draft dari paper
5)    Antisipasi jumlah peserta dan sediakan kopi yang cukup untuk didistribusikan
6)    Kenali diri dengan konten / isi paper, sehingga melakukan presentasi juga dapat dilakukan dengan melakukan kontak mata dengan audiens
7)    Pada saat meeting, cek ruangan dimana presentasi akan diberikan untuk memastikan hal-hal yang dibutuhkan telah tersedia. JIka ada peralatan AV yang dibutugkan, hal ini dapat diminta sebelumnya pada saat merespons call for papers
8)    Tiba di ruangan presentasi beberapa menit sebelum sesi dimulai sehingga kita dapat menemui ketua dan presenter lainnya
9)    Jika tabel / chart didistrubusikan dalam presentasi, susun secara efisien dan tanpa membuang waktu
10) Ketika tiba giliran, sajikan presentasi dengan sikap yang terus terang, berbicara dengan tempo yang normal. Usahakan familiar dengan paper yang dibuat sehingga dapat berbicara dengan audiens, tidak membaca kata per kata sesuai dengan yang ada di dalam paper. Jangan mencoba memberi presentasi dengan tanpa persiapan sehingga presentasi menjadi singkat.
11) Jika ada waktu yang tak terduga yang tidak memungkinkan untuk membaca seluruh paper, buat keputusan mengenai apa yang perlu dituis, informasikan audiens, dan sebutkan bagian yang ter-cover dalam kopi yang tersedia.
12) Pastikan audiens tahu kopi paper tersedia jika ada yang belum mendapatkan sebelumnya. Jika kehabisan kopi paper, tuliskan nama dan alamat dari audiens tersebut (jangan lupa untuk di follow up ketika selesai melakukan presentasi dan kembali ke institusi).


6.          Presentations to Dissertation and Thesis Committees

Ada 2 poin yang diajukan ketika melakukan presentasi kepada komite ketika mendapatkan gelar magister : Defense of a dissertation (thesis) proposal dan Defense of a dissertation (thesis). Meskipun keduanya dipresentasikan dengan cara bicara, hal tersebut berbeda dengan mempresentasikan paper pada saat pertemuan profesional. Presentasi kepada komite membutuhkan waktu yang lebih lama, untuk hal disertasi membuturhkan waktu dua jam, dengan penonton / pendengar yang sedikit, tiga atau empat member komite untuk disertasi setara dengan dua untuk tesis. Member komite juga biasanya mempunyai pertimbangan komunikasi / interaksi dengan pelajar magister.
Terkait dengan prtanyaan yang diajukan ada beberapa hal yang dapat disarankan :
1)    Dengarkan pertanyaan dengan hati-hati dan jawab seluruh pertanyaan. Banyak kandidat yang akan memberi jawaban terlepas dari cocok atau tidak jawaban tersebut.
2)    Merespon terhadap sebuah pertanyaan secara padat dan lengkap. Dalam hal mempertahankan disertasi, kaitkan dengan hasil penelitian jika sesuai
3)    Jika pertanyaan tidak dapat dimengerti, lakukan pengulangan pertanyaan
4)    Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, Jangan mencoba merespon dengan membentak / berpura-pura
5)   Rumuskan jawaban yang ada dipikiran dan pilih kata dengan hati-hati. Tidak perlu terburu-buru untuk menjawab. Gunakan terminologi yang sesuai.
Secara umum, mempertahkankan sebuah proposal penelitian atau disertasi harus menjadi pengalaman pembelajaran bagi kandidat. Pengalaman tersebut memberikan kesempatan yang relatif tinggi terkait diskusi secara profesional. Banyak kandidat tidak terlalu cemas mengenai pengalaman ini, meskipun hal tersebut dapat dimengetri. Pembimbing tidak akan menyarankan untuk pergi ke meeting jika kandidat tidak mempersiapkannya. Kandidat adalah  orang yang paling berpengetahuan mengenai penelitian dari semua orang yang berpartisipasi.




PUSTAKA


Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an introduction (9th ed.). Boston : Pearson.

No comments:

Post a Comment