COMMUNICATING ABOUT RESEARCH
Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ahmadi (anggiahmadi@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)
Oktober 2016
Salah satu
bagian dari penelitian adalah mengkomunikasikan penelitian itu sendiri. Adapun
cara untuk mengkomunikasikannya dapat secara verbal maupun tulisan. Kebanyakan
penelitian ini dikomunikasikan secara tertulis, seperti proposal penelitian dan
laporan penelitian. Sedangkan pada komunikasi verbal biasanya melalui
presentasi dalam sebuah seminar. Komunikasi formal fokus pada 2 poin: pada awal
penelitian dengan proposal penelitian dan di akhir dengan laporan penelitian.
Proposal penelitian meliputi tulisan mengenai tujuan penelitian. Sedangkan
laporan penelitian menjelaskan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Meskipun terdapat perbedaan diantara keduanya,
proposal maupun laporan penelitian memiliki karakteristik umum. Keduanya juga
memiliki perbedaan terutama pada panjang tulisan, tergantung faktor-faktor yang
dilibatkan dalam penelitian, kepada siapa tulisan itu ditujukan, dan jika
terdapat biaya, kebutuhan agen keuangan spesifik. Pada dasarnya format keduanya
serupa, tetapi terdapat perbedaan antara proposal maupun laporan penelitian
pada penelitian kuantitatif dan pada penelitian kualitatif, yang terpenting
adalah karakteristik dari proposal dan laporan yang baik.
Kata Kunci: significance, sections, bibliography, appendix, conclusion
1.
MAJOR
SECTIONS OF THE RESEARCH PROPOSAL
Pada sebuah
riset dibutuhkan alasan dari riset itu sendiri dilakukan dan bagaimana cara
melakukan riset tersebut. Untuk melakukan hal-hal itu maka dapat dibuat
bagian-bagian dalam proposal riset itu sendiri seperti :
1)
Dibutuhkannya
informasi-informasi awal terkait riset
a) Cover Page
b) Abstract
2) Apa tujuan dari riset yang dilakukan
c) Identification of the Research Problem
§ Introduction
§ Definition of Terms
d) Review of the Literature
3) Bagaimana riset itu dilaksanakan
e) Methodology or Procedures
§ Design
§ Data-collection Procedures
§ Data Analysis
4) Mengapa riset itu dilaksanakan
f)
Significance
of the Proposed Research
§ Anticipated Outcomes
§ Relevance to Education
1.1
Identification of the Problem
Pada
penulisan proposal atau laporan riset, bagan ini Identification of the Problem
harus dituliskan karena menceritakan kepada pembaca tentang tujuan dari riset
tersebut. Pada bagan ini pembahasan masalah yang timbul ditekankan, dari
masalah tersebut dituliskan tujuan dari riset ini serta solusi dari
permasalahan yang dijabarkan sebelumnya. Sesuai dengan judulnya Identification
of the Problem harus didefinisikan secara jelas serta tidak mengandung
penjelasan yang ambigu.
1.2
Review of the Literature
Tujuan
utama pada bagian ini adalah menunjukan kondisi terakhir dari topik riset.
Sesuai dengan tujuannya para peneliti akan melakukan survei, eksperimen, dan
lain sebagainya untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hasil analis dari
pengumpulan data sebelumnya dapat membantu peneliti untuk mengemukakan
fakta-fakta baru sebagai jawaban dari permasalaan pada kondisi terakhir
tersebut.
1.3
Methods or Procedures
Bagian ini
menjelaskan bagaimana seorang peneliti melakukan riset tersebut. Hasil dari
identifikasi permasalahaan yang dituliskan pada bagian sebelumnya akan sangat
berkaitan dengan bagian ini dalam menentukan metode dan prosedur yang
digunakan, contoh :
1) Pemilihan lokasi dan pengambilan
contoh permasalahan dengan cara acak atau terstruktur.
2) Peranan seorang peneliti.
3) Prosedur dalam mengumpulkan data.
4) Tata cara penyajian data dan hasil
analisa.
5)
Batasan-batasan
yang ada.
Dalam
eksperimen dan survei yang dilakukan, maka peneliti harus menjelaskan tentang
aktifitas, material, dan lain sebagainya yang terkait dengan riset seperti :
1) Alat pengukur yang digunakan.
2) Partisipan yang menjadi subyek dalam
riset.
3) Sample
4) Prosedur eksperimen jika dibutuhkan.
5) Prosedur pengumpulan data
6) Data analisa.
Namun jika
dalam penelitian terdapat kelemahan rancangan atau kesulitan yang akan
dihadapi, maka peneliti harus menuliskan bagaimana cara menangani hal tersebut.
Pada intinya bagian ini yaitu penulisan metode dan prosedur harus dituliskan
secara rinci untuk setiap metode atau prosedure yang akan dilakukan serta
keterkaitannya, karena bagian ini akan menjadi inti dari hasil penelitian yang
dilakukan.
1.4
Significance of the Proposed
Research
Saat
membicarakan tentang signifikansi dari penelitian, merupakan hal yang penting
untuk menunjukkan bagaimana hasil yang diharapkan, yang dapat berbentuk produk
atau proses, sesuai dengan hasil penelitian yang dilaporkan pada literatur.
Penulis proposal tidak perlu ragu untuk menggunakan kutipan atau referensi
tambahan dalam hal ini.
1.5
Other Sections of the Research
Proposal
Sections pada proposal penelitian menjelaskan
bagian-bagian utama proposal tersebut, namun untuk proposal yang lebih spesifik
biasanya membutuhkan section yang disesuaikan dengan kebutuhan.
1.5.1
Cover Page
Berisi
pengenalan informasi yang terdapat pada proposal: nama proyek yang diajukan,
penulis proposal atau kepala peneliti, dan institusi.
1.5.2
Abstract
Abstract adalah ringkasan singkat dari penelitian yang
diajukan. Pada bagian akhirnya berisi pernyataan research problem. Jumlah maksimal kata pada abstract biasanya
dibatasi.
1.5.3
Budget
Biasanya
terdapat pada bagian mendekati akhir proposal. Saat mempersiapkan budget, penulis harus menggunakan
pedoman dalam penulisan keuangan tersebut. Biasanya kategori budget memuat personel, fringe benefits, persediaan,
perlengkapan, telepon, proses data, ongkos pengiriman, fotokopi, print, dan overhead.
1.5.4
Timeline
Penjadwalan
untuk setiap aktivitas penelitian dbutuhkan untuk memastikan seluruh aktivitas
terkait dilaksanakan dengan tepat waktu. Jadwal yang ditetapkan harus realistis
dan memungkinkan terjadi delay.
1.5.5
Staff Resumes
Staff resumes terdiri dari ringkasan pengalaman, pendidikan,
publikasi, dan aktivitas penelitian setiap individu yang akan bekerja pada
proyek yang diajukan. Biasanya resume
dibutuhkan untuk penelitian yang didanai secara eksternal.
1.5.6
Appendices
Jika
terdapat banyak informasi tambahan yang berhubungan dengan konten proposal,
dapat diletakan pada bagian appendix. Appendices memuat informasi yang jika
diletakan pada bagian utama proposal akan mengganggu isi utamanya.
2.
MAJOR
SECTIONS OF THE RESEARCH REPORT
Salah satu
karakteristik yang membedakan tipe-tipe laporan penelitian adalah panjangnya.
Meskipun berbeda-beda tipe laporan penelitian, terdapat karakteristik umum
dalam penyusunan dan penyajiannya. Pada laporan penelitian, penulis
mendeskripsikan penelitian yang telah dilaksanakan. Tedapat pembahasan mengenai
penelitian apa yang selesai, bagaimana menyelesaikannya, hasilnya dan
kesimpulan dari penelitian tersebut. Manfaat dari penelitian juga disebutkan.
Bab dari laporan penelitian dimuali dengan identifikasi masalah dan dilanjutkan
dengan kesimpulan dan maksud penelitian. Kriteria umum untuk menyiapkan
proposal yang baik juga diterapkan dalam menulis laporan penelitian. Komentar
tambahan pada sections utama pada
laporan penelitian tersedia.
2.1
Introduction, Including the
Statement of the Problem
Setiap
karya penelitian memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyajikan problem statement. Misalnya pada tesis
biasanya memiliki beberapa halaman untuk problem
statement, yang menyajikan pengenalan terhadap penelitian secara lengkap.
Sedangkan artikel pada jurnal profesional tidak memiliki cukup ruang untuk
menyajikan masalah secara luas, oleh karena itu konteks penelitian harus
disusun secara ringkas. Bagian pengenalannya dapat berisi ulasan singkat
literatur.
2.2
Review of the Literature
Dalam
sebuah artikel jurnal profesional, tinjauan literatur sering tidak memiliki
batas / heading. Hal itu karena digabungkan dengan pengenalan dan juga latar
belakang hal ini dikarenakan keterbatasan ruang penulis dalam membuatnya.
penulis harus memutuskan referensi mana yang akan dimasukkan dan untuk
digunakan sebagai bahan kutipan. Informasi terkait kemudian akan harus di
sediakan secara ringkas namun jelas menganai konteks masalah yang ada.
Dari
penjelasan tersebut, sebuah disertasi biasanya memiliki satu bab yang akan
digunakan untuk sebagai tinjauan literatur yang mungkin akan mencapai 35 atau
lebih dengan menggunakan spasi ganda. Sedang untuk jumlah heading yang ada akan
bervariasi. Pada studi kualitatif yang sangat bergantung pada deskripsi
cenderung memiliki jumlah heading yang lebih sedikit dari penelitian
kualitatif. Yang terpenting bukanlah jumlah heading tapi bagaimana heading itu
di tempatkan sesuai dengan tempat yang tepat.
Ide dari
berbagai macam penelitian yang akan dijadikan ulasan harus berhubungan satu
sama lain, sebagaimana seharusnya dengan berhubungan dengan heading. Hal ini
disebut dengan transisi, dan transisi ini digunakan untuk menjaga agar tulisan
tetap fokus pada masalah penelitian.
Penulis
harus menghindari penggunaan kutipan secara berlebihan.dalam konteks sebuah
penelitian, gagasan biasa nya terbentuk dari beberapa sumber terkait.
2.3
Methods or Procedures
Methods sections mengandung beberapa sub heading, misal nya
sebuah studi yang dilakukan oleh Marid canas dan Ortega Medina dalam tulisan
nya "on the effects of team
competition versus team cooporation in classwide peer tutoring"
memiliki beberapa subheading yakni :
§ Participant and setting
§ Bilingual proficiency
§ Curriculum
§ Probes
§ Design
§ Procedures
Pada bagian
Methods menunjukan banyaknya variasi dalam hal panjang, konten dan juga pendekatan
yang digunakan oleh penulis. Yang paling penting adalah informasi yang
diberikan dapat dimengerti oleh pembacanya.
2.4
Result
Result merupakan sebuah hasil dari analisis data yang
muncul dalam berbagai bentuk. dapat terdiri dari sebuah penyataan ringkas yang
disintesis dari berbagai macam dokumen lain nya. seperti dalam sebuah studi
sejarah. Untuk membuat Result dari
sebuah hasil yang kuantitatif bisa menggunakan tabel yang akan digunakan untuk
menghasilkan ringkasan yang mudah dibaca.
Penggunaan tabel
dapat secara efektif digunakan untuk membuat sebuah ringkasan. Terutama jika
laporan tersebut melibatkan sejumlah besar bahan statistik. Isi tabel tersebut
haruslah jelas bagi pembaca sehingga apa yang tercantum mudah dimengerti dan
tidak membingungkan pembaca.
2.5
Conclusions, Recommendations,
and Implications
Bagian
akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan, rekomendasi dan implikasi
dari penelitan tersebut. Pada bagian ringkasan biasanya dimulai dengan
menyajikan kembali secara ringkas masalah penelitian dan beberapa komentar
mengenai metode yang digunakan.
Pada bagian
kesimpulan haruslah di tulis secara logis dan harus menghindari kemungkinan
pengulangan yang tidak di inginkan sehingga pembaca dapat mengerti dengan jelas
apa hasil kesimpulan dari penelitian tersebut. Pada bagian implikasi haruslah
memuat dampak yang dihasilkan dari sebuah penelitian. dengan adanya implikasi ini
penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat melakukan pembandingan terhadap
penelitian sebelumnya. Pada bagian rekomendasi ini haruslah memuat rekomendasi
mengenai penelitian selanjutnya yang akan dilakukan dimasa depan.
3.
Other Sections of the Research Report
Sebuah judul halaman, daftar isi,
dan abstrak sering ditemukan dalam sebuah laporan penelitian. Tidak terkecuali daftar pustaka dan lampiran.
Selain terdapat dalam suatu peneitian, daftar pustaka dan lampiran sering
diambil berdasarkan bagian dari kesimpulan dalam sebuah laporan penelitian.
Bagian-bagian pada akhir sebuah laporan penelitian ini disebut
"backmatter."
Pada
halaman judul biasanya mengikuti format yang telah ditentukan dan tidak jauh
berbeda dengan halaman judul dari suatu proposal. Untuk bagian kata pengantar,
daftar isi, dan setiap daftar lainnya yang diperlukan pada awal sebuah laporan
penelitian sudah cukup jelas untuk dimengerti cara membuatnya. Kecuali pada
bagian abstrak.
3.1
Abstract
Abstrak
pada suatu laporan penelitian mirip dengan proposal penelitian. Abstrak
menggambarkan apa yang dilakukan bukan apa yang dimaksud dalam suatu laporan
penelitian. Abstrak berisi ringkasan singkat (rangkuman) dari hasil laporan.
Dalam suatu laporan penelitian, abstrak dapat juga dapat bervariasi dan
biasanya tidak diketik dengan melebihi jarak dua spasi. Sebagai contoh, banyak
jurnal-jurnal profesional yang memerlukan abstrak untuk laporan yang akan
diterbitkan. Abstrak ini cenderung sangat singkat dengan jumlah kata sekitar
120 hingga 150 kata.
Salah satu
kategori abstrak yaitu ringkasan eksekutif. Ringkasan eksekutif ini merupakan
semacam abstrak diperpanjang dan juga telah menjadi sangat populer untuk
laporan yang sudah dikembangkan dan nantinya ditujukan kepada suatu instasi.
Ukuran suatu ringkasan eksekutif biasanya dibuat dalam beberapa halaman.
Ringkasan ekskutif yang singkat biasanya ditulis sebanyak dua atau tiga
halaman. Dari segi tujuan, Ringkasan eksekutif menjelaskan lebih lanjut tentang
hasil dan kesimpulan dari abstrak. Ringkasan eksekutif dan abstrak tidak selalu
mudah untuk ditulis karena membuat penulis untuk meringkas poin-point penting
dari penelitian menjadi suatu tempat (bagian) yang kecil dalam laporan.
3.2
Bibliography and Reference List
The American Psychological
Association (2001) membedakan antara daftar referensi dan bibliografi sebagai
berikut:
“Perhatikan bahwa daftar
referensi mengutip karya yang secara khusus mendukung artikel tertentu.
Sebaliknya, bibliografi mengutip karya untuk latar belakang atau untuk membaca
lebih lanjut.”
Jurnal-jurnal profesional biasanya
membutuhkan daftar referensi bukan bibliografi. Sementara itu, laporan
ekstensif seperti disertasi akan membutuhkan bibliografi.
Suatu bibliografi memiliki entri
yang berisi deskripsi yang lengkap dari pekerjaan, nama penulis pertama yang
terbalik (ditulis dengan mendahulukan nama belakang pertama), dan diikuti oleh
nama-nama penulis lainnya.Untuk bagian judul buku, monograf, dan jurnal,
semuanya dicetak miring. Ada sedikit variasi dalam format penulisan bibliografi
seperti yang disarankan dalam sumber-sumber gaya editorial yang berbeda. The Publication Manual of the American
Psychological Association (2011) memberikan aturan berikut untuk referensi
buku, majalah, dan sumber-sumber elektronik sebagai berikut:
3.2.1 Buku
§ Membalikkan semua nama penulis dan
juga memberikan surname dan inisial.
§ Masukan tanggal publikasi dalam
kurung diikuti oleh periode.
§ Huruf kapital hanya pada pertama
dari judul dan subjudul. Judul tersebut dicetak miring. Setiap kata benda yang
tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§ Masukan status dari edisi buku
tersebut. Jika bukan edisi pertama, ditulis dalam kurung diikuti oleh suatu
periode.
§ Daftar lokasi penerbit diikuti oleh
tanda titik dua, lalu nama penerbit.
§
Selesaikan
dengan titik.
Contoh:
Kowalski,
T. J. (2008). Case studies on educational
administration (5th ed.). Boston: Allyn & Bacon.
3.2.2
Artikel
§
Membalikkan
semua nama penulis dan juga memberikan surname
dan inisial.
§
Masukan
tanggal publikasi dalam kurung diikuti oleh periode.
§
Huruf
kapital hanya pada kata pertama dari judul dan subjudul. Setiap kata benda yang
tepat juga dicetak dalam huruf kapital.
§
Nama
dari majalah dicetak miring dan dalam huruf kapital.
§
Nomor
volume dicetak miring dan dibubuhkan koma setelahnya.
§
Masukkan
terbitan dalam kurung dan hanya jika majalah diberikan nomor halaman
berdasarkan terbitan.
§ Selesaikan dengan titik.
Contoh:
Hopkins,
M.H. (2007). Adapting a model for literacy learning to the learning of
mathematics. Reading and Writing
Quarterly, 23, 121-138.
3.2.3
Sumber-sumber Media/Dokumen Elektronik
§
Gunakan
aturan-aturan dari buku dan artikel diatas untuk menulis nama penulis dan judul
media/dokumen elektronik.
§ Perlu dicatat bahwa mungkin saja
tidak terdapat nomor halaman.
§
Memberikan
tanggal ketika dokumen tersebut terakhir didapatkan.
§ Memberikan URL yang lengkap.
Contoh:
Harvard
Family Research Project. (2007). Out-of-school time program research and
evaluation bibliography. Retrieved April 12, 2007, from www.gse.harvard.edu/hfrp/projects/afterschool/bibliography/tutoring.html.
Format penulisan yang digunakan oleh
the American Psychological Association dapat diterima secara luas, terutama
diantara jurnal-jurnal profesional dalam ilmu perilaku.
3.3
Appendix
Suatu lampiran disertakan hanya jika
diperlukan. Misalnya seperti terdapat bahan (dari laporan penelitian) yang
tidak cocok pada bagian badan utama dari suatu laporan. Terdapat beberapa jenis
bahan laporan dapat dimuat dalam lampiran seperti tes atau kuesioner atau tabel
skor yang baku atau data-data terkait. Suatu hasil pencarian yang berkaitan
dalam jumlah besar cenderung membuat laporan utama rumit dan sulit untuk
dibaca. Hasil pencarian tersebut dapat ditempatkan dalam lampiran. Lampiran
yang terpisah harus digunakan untuk berbagai jenis bahan laporan. Lampiran
biasanya muncul di akhir laporan setelah referensi atau daftar pustaka.
4.
Putting a Report Together
Sebuah laporan penelitian, biasanya
yang berisi banyak halaman, dan ditulis dalam sekali penulisan. Oleh karenanya
sangat membantu jika dibuat dari suatu outline.
Banyak bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan dan penulisan kembali. Secara
umum, Revisi adalah bagian yang normal dari hal tersebut, dan kualitas
laporan biasanya ditingkatkan melalui revisi, tambahan,dan penghapusan materi
secara berkelanjutan. Critical Review
(yang dilakukan dengan hal positif) draft awal oleh teman sekerja yang memiliki
pengetahuan akan sangat membantu, Mengkritik diri sendiri (self-criticism) dan juga review juga berharga, tetapi hal yang
paling penting setelah penulis menulis laporannya untuk waktu yang singkat,
mungkin memakan waktu 1 minggu - 10 hari. Penjelasan mungkin tidak akan begitu
jelas dan logis sebagaimana penulisan pertama kali, dan pernyataan-pernyataan
yang kurang jelas dan membingungkan akan banyak muncul / terjadi.
Ada beberapa teknik yang
dipertimbangkan ketika menulis sebuah laporan penelitian. Penggunaan Grammar dan pengejaan yang baik akan
diperlukan. Past Tense dapat
digunakan untuk memaparkan laporan penelitian terkait temuan/fakta-fakta, yang
dimiliki atau dilaporkan oleh yang lain. Misalnya : “Pelajar di tingkat 5 dan 7
mendapat nilai mean 25,3 dan 31,6”.
Sedangkan present tense digunakan
terkait dengan data presentasi yang digunakan secara menyeluruh, sebagai contoh
: “ Tabel 1 berisi mean dari seluruh tingkatan, yang dipisahkan oleh
batas-batas geografis (provinsi)”.
Ada beberapa format yang dapat
digunakan untuk mempresentasikan sebuah laporan. Beberapa institusi dan
asosiasi mempunyai kebutuhan masing-masing seperti ukuran margin, format tabel,
dan presentasi terkait grafik dan figur. Banyak institusi akan menyetujui
format yang standar.
Ada beberapa format dan gaya
publikasi yang digunakan untuk mempersiapkan sebuah laporan. Contoh beberapa publikasi :
American
Psychological Associations. (2001). Publication
manual of the American Psychological Association (5th ed.) Washington DC :
American Psychologica; Associations.
Gubaldi,
J. (1998). MLA style manual and guide to
scholarly publishing (2nd ed.) . New York : Modern Language Associations of
America.
Bagian ini akan memberikan gambaran
terkait bagaimana mengkomunikasikan sebuah penelitian, tetapi ada beberapa buku
terkait persiapan penulisan proposal dan laporan penelitian termasuk disertasi
dan tesis.
5.
Guidelines for Presenting Papers at Meetings
Sebagai profesional, pendidik
berpartisipasi dalam konferensi / pertemuan profesional, sebagai contoh
adalah adalah pertemuan tahunan American Educational Research Associations
(AERA) dan National Council for Measurement in Education (NCME).
Pada pertemuan tersebut, peserta
mempresentasikan paper mengenai penelitian atau aktivitas profesional lainnya
dan mempresentasikannya dalam suatu simposium.
Penyelenggara biasanya memiliki program call for papers, yang dilaksanakan beberapa bulan sebelum
dilaksanakannya pertemuan. Call for
Papers akan memasukkan bebebrapa form yang harus dilengkapi. Abstrak
terkait penelitian yang akan dilaporkan mungkin dibutuhkan, bersamaan dengan
informasi mengenai topik dan presenter.
Hal pertama untuk membuat presentasi
yang disetujui dalam pertemuan profesional adalah merespon call for papers dari asosiasi yang memberi sponsor terhadap
pertemuan. Diasumsikan Reviu Proposal disetujui Asosiasi, berikut adalah
panduan untuk mempersiapkan dan mempresentasikan paper :
1) Persiapkan draft paper sehingga penelitian dapat dideskripsikan di dalam paper
yang memiliki penutupan. Terkadang penelitian ini memiliki studi yang lebih
luas
2) Perkirakan secara akurat waktu yang
dibutuhkan untuk membaca paper
3) Punya 1 atau lebih teman sejawat
yang dapat memberikan kritik terhadap draft
paper.
4) Persiapkan final draft dari paper
5) Antisipasi jumlah peserta dan
sediakan kopi yang cukup untuk didistribusikan
6) Kenali diri dengan konten / isi
paper, sehingga melakukan presentasi juga dapat dilakukan dengan melakukan
kontak mata dengan audiens
7) Pada saat meeting, cek ruangan dimana presentasi akan diberikan untuk
memastikan hal-hal yang dibutuhkan telah tersedia. JIka ada peralatan AV yang
dibutugkan, hal ini dapat diminta sebelumnya pada saat merespons call for
papers
8) Tiba di ruangan presentasi beberapa
menit sebelum sesi dimulai sehingga kita dapat menemui ketua dan presenter
lainnya
9) Jika tabel / chart didistrubusikan
dalam presentasi, susun secara efisien dan tanpa membuang waktu
10) Ketika tiba giliran, sajikan
presentasi dengan sikap yang terus terang, berbicara dengan tempo yang normal.
Usahakan familiar dengan paper yang dibuat sehingga dapat berbicara dengan
audiens, tidak membaca kata per kata sesuai dengan yang ada di dalam paper.
Jangan mencoba memberi presentasi dengan tanpa persiapan sehingga presentasi
menjadi singkat.
11) Jika ada waktu yang tak terduga yang
tidak memungkinkan untuk membaca seluruh paper, buat keputusan mengenai apa
yang perlu dituis, informasikan audiens, dan sebutkan bagian yang ter-cover dalam kopi yang tersedia.
12) Pastikan audiens tahu kopi paper
tersedia jika ada yang belum mendapatkan sebelumnya. Jika kehabisan kopi paper,
tuliskan nama dan alamat dari audiens tersebut (jangan lupa untuk di follow up
ketika selesai melakukan presentasi dan kembali ke institusi).
6.
Presentations to Dissertation and Thesis
Committees
Ada 2 poin yang diajukan ketika
melakukan presentasi kepada komite ketika mendapatkan gelar magister : Defense
of a dissertation (thesis) proposal dan Defense of a dissertation (thesis).
Meskipun keduanya dipresentasikan dengan cara bicara, hal tersebut berbeda
dengan mempresentasikan paper pada saat pertemuan profesional. Presentasi
kepada komite membutuhkan waktu yang lebih lama, untuk hal disertasi
membuturhkan waktu dua jam, dengan penonton / pendengar yang sedikit, tiga atau
empat member komite untuk disertasi setara dengan dua untuk tesis. Member
komite juga biasanya mempunyai pertimbangan komunikasi / interaksi dengan
pelajar magister.
Terkait dengan prtanyaan yang
diajukan ada beberapa hal yang dapat disarankan :
1) Dengarkan pertanyaan dengan
hati-hati dan jawab seluruh pertanyaan. Banyak kandidat yang akan memberi
jawaban terlepas dari cocok atau tidak jawaban tersebut.
2) Merespon terhadap sebuah pertanyaan
secara padat dan lengkap. Dalam hal mempertahankan disertasi, kaitkan dengan
hasil penelitian jika sesuai
3) Jika pertanyaan tidak dapat
dimengerti, lakukan pengulangan pertanyaan
4) Jika tidak dapat menjawab
pertanyaan, Jangan mencoba merespon dengan membentak / berpura-pura
5)
Rumuskan
jawaban yang ada dipikiran dan pilih kata dengan hati-hati. Tidak perlu
terburu-buru untuk menjawab. Gunakan terminologi yang sesuai.
Secara umum, mempertahkankan sebuah
proposal penelitian atau disertasi harus menjadi pengalaman pembelajaran bagi
kandidat. Pengalaman tersebut memberikan kesempatan yang relatif tinggi terkait
diskusi secara profesional. Banyak kandidat tidak terlalu cemas mengenai
pengalaman ini, meskipun hal tersebut dapat dimengetri. Pembimbing tidak akan
menyarankan untuk pergi ke meeting jika kandidat tidak mempersiapkannya.
Kandidat adalah orang yang paling berpengetahuan mengenai penelitian dari
semua orang yang berpartisipasi.
PUSTAKA
Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an
introduction (9th ed.). Boston : Pearson.
No comments:
Post a Comment