Thursday 20 October 2016

BAB 2 IDENTIFICATION OF RESEARCH PROBLEM

IDENTIFICATION OF RESEARCH PROBLEM 

Moch. Bambang Sulistio1, Abdul Khaliq Sutarno2,
Agung Tri Pambudi3, Ahmadi4, Ajeng Rahayu Wulandari5
4anggiahmadi@gmail.com
Kelompok 5
September 2016


ABSTRAK
Proses penelitian melibatkan identifikasi terhadap masalah atau fenomena yang cukup untuk dieksplorasi. Mungkin ini adalah langkah yang sulit pada proses penelitian. Perluasan detail pada saat identifikasi masalah dapat beragam tergantung jenis penelitian yang dilakukan. Langkah pertama dalam mengidentifikasi adalah memilih topik penelitian. Lalu statement spesifik dari masalah dihasilkan dari topik itu. Jika hipotesis dapat diidentifikasi, bersamaan dengan problem statement menggunakan terminologi spesifik mengenai variabel dan kondisi. Hipotesis bukanlah akhir dari proses ini, akan tetapi akan membantuk pada proses penelitian. Agar dapat memperluas kemungkinan, hipotesis harus ringkas dan digunakan sebagai kerangka penelitian. Konsep lan yang digunakan dalam penelitian adalah variable, constants, dan operational definition.

Kata Kunci: research problem, constants, variables, operational definition, hypothesis,


1.          Selection of a Research Problem

Pemilihan masalah penelitian yang sesuai tidak lepas dalam mengajukan pertanyaan yang baik. Pertanyaan-pertanyaan ini harus bersifat relevan dan penting dalam konteks pendidikan. Ada banyak cara yang tersedia dalam memilih masalah penelitian. Sebagian besar cara dalam memilih masalah penelitian ini tidak semuanya disebabkan murni oleh motivasi internal peneliti yang diharapkan untuk muncul seketika. Pemilihan masalah penelitian meliputi membaca, berdiskusi, dan pemilihan konsep. Biasanya proses ini merupakan salah satu perkiraan untuk suatu masalah tertentu sebagai faktor yang berhubungan dengan masalah yang dipertimbangkan.
   Dalam memilih masalah penelitian, terdapat beberapa faktor penting. Pertama, masalah penelitian harus menarik untuk peneliti dan setidaknya beberapa segmen dalam penelitian tersebut diakui oleh pakar pendidikan. Kedua, konteks-konteks yang dipilih harus meyakinkan. Ketiga, keasliannya juga harus dipertimbangkan. Oleh karena itu pemilihan ide dan topik penelitian sebaiknya unik. Faktor yang terakhir masalah penelitian ini penting untuk pendidikan baik dari segi praktisi maupun dari sudut pandang teoritis.

2.          Statement of the Research Problem

Pemilihan masalah untuk suatu penelitian tidak bisa ditentukan secara sembarangan, karena masalah yang ada memiliki beberapa hal yang harus dimiliki sehingga dapat dijadikan untuk bahan penelitian. Masalah dapat diambil secara luas atau dapat dibatasi tergantung pada tinjauan awal pada sebuah penelitian. Untuk masalah dalam sebuah penelitian lebih baik dibatasi secara sempit terlebih dahulu baru kemudian di perluas dengan perkembangan kedepan.
Dalam sebuah penelitian, masalah dapat dinyatakan secara deklaratif, deskriptif atau dalam bentuk pertanyaan. Kebanyakan peneliti lebih memilih mendefinisikan masalah dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi bentuk yang lain pun tidak masalah untuk digunakan. Penggunaan bentuk pertanyaan ini dapat membantu peneliti untuk fokus pada masalah dan dapat lebih efektif ketika ada sub-sub masalah ada yang mendukung masalah yang lebih besar. Dalam bentuk pertanyaan ini peneliti harus lah membuat pertanyaan yang mendetail sehingga masalah yang ada dapat di selesaikan dengan adanya penelitian tersebut.

3.          Constants, Variables, and Operational Definition

Constant adalah karakterisik atau kondisi yang baku/sama didalam penelitian. Variable adalah karakterisik atau kondisi yang berbeda-beda didalam penelitian. Terdapat beberapa jenis variabel dengan beberapa penamaan dan klasifikasinya.

3.1          Dependent and Independent Variables

Dependent variables adalah variabel hasil atau variabel yang akan dihitung pada statistik. Contohnya pada suatu studi tentang efek pujian guru terhadap prestasi membaca siswa kelas dua, dependent variabel nya adalah prestasi membaca. Dapat dibandingkan score prestasi membaca siswa dengan jenis pujian yang berbeda, misalnya tanpa pujian, pujian lisan, pujian tulisan, maupun kombinasi antara pujian lisan dan tulisan.
Independent variables adalah variabel yang mempengaruhi hasil. Contoh pada studi penelitian di atas, peneliti dapat menambahkan jumlah atau jenis pujian untuk mengetahui hubungan sebab akibat, yang disebut manipulated independent variable. Misalnya peneliti ingin mengetahui efek terhadap siswa laki-laki dan perempuan, mereka dapat mengklasifikasikannya berdasarkan gender, karena gender tidak dapat dimanipulasi, yang disebut classifying independent variable.

3.2          Other Types of Variables

Ada jenis lain dari variable yang sering dirujuk pada literatur penelitian. Diantaranya adalah Control variable, dan Moderator Variable. Control Variable adalah independent variable selain independent variabel utama yang efeknya dipengaruhi oleh peneliti. Moderator variable adalah independent variable yang bukan merupakan perhatian utama yang memilikil level.
Operational Definition adalah variable atau kondisi yang digunakan dalam penelitian yang didefinisikan dalam kegiatan operasional. Misalnya, jika kita ingin mengukur kemampuan belajar atau pemahaman membaca, kita harus memiliki alat ukur. Untuk mencapainya, diperlukan sebuah proses atau suatu operasi yang akan digunakan untuk mengukur fenomena atau variabel yang diteliti, definisi itulah yang disebut operational definition. Dengan kata lain, operational definition adalah variabel yang mendeskripsikan bagimana atau dengan apa kita akan mengukur suatu variabel.

4.          Hypotheses and the Statement of the Problem

Hipotesis adalah dugaan atau dalil dari suatu masalah, hubungan antara dua/lebih variabel, atau asal dari sebuah fenomena. Hipotesis berguna untuk memberikan spesifikasi dan arahan lebih bagi peneliti agar mereka tidak perlu memasukan semua informasi yang didapat dalam membuat pernyataan masalah. Hipotesis dapat bersumber dari pernyataan masalah, literatur penelitian, atau dalam beberapa kasus dihasilkan dari pengumpulan data dan analisis. Hipotesis perlu diuji, hasil pengujian akan menentukan apakah hipotesis perlu dipertahankan atau disangkal. Karakteristik hipotesis yaitu variabel diidentifikasi dengan jelas, dilakukan dengan cara sesederhana dan sejelas mungkin, dan dapat diuji.

5.          Types and Forms of Hypotheses

Kerlinger and Lee (2000 p,279) mengidentifikasi bahwa peneliti menggunakan 2 tipe hipotesis (Substantif dan Statistikal).

5.1          Hipotesis Substantif

Hipotesis Substantif, biasa disebut Research Hypotheses adalah pernyataan tentatif mengenai hasil yang diharapkan untuk variabel penelitian. Contoh dari hipotesis substantif, misalnya : sebagai hukuman, metode disiplin ditingkatkan pada siswa di sekolah dasar, prestasi siswa akan menurun. Contoh Hipotesis dalam penelitian dalam science education misalnya “ Instruksi dalam Laboratorium dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses sains dibandingkan penjelasan melalui diskusi, pengajaran, dan pemecahan solusi teoritis. Research Hypotheses disebut dengan bidirectional hypotheses.

5.2          Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik terkait satu atau lebih parameter yang diukur dari populasi. Hipotesis Statistik sering dilaksanakan dengan metode kuantitatif. Contohnya : Jumlah capaian membaca untuk populasi siswa tingkat 3 yang diajarkan dengan Metode A sama hasilnya dengan jumlah capaian populasi siswa dengan Metode B.
Ada beberapa karakteristik dari Hipotesis Statistik. Hipotesis Statistik terkait dengan populasi , oleh karenanya digunakan Inferensial Statistik, dengan cara merubah research hypothesis menjadi null hypothesis dan menghasilkan alternative hypotheses.
Contoh Hypotesis dan alternatifnya :
1)    Pencapaian nilai sains siswa yang diajarkan dengan metode induktif lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan metode deduktif
2)    Pencapaian nilai sains siswa yang diajarkan dengan metode induktif lebih rendah dibandingkan siswa yang diajarkan dengan metode deduktif
3)    Tingkat literasi siswa perempuan tingkat pertama sama dengan siswa pria
4)    Tingkat literasi siswa perempuan tingkat pertama tidak sama dengan siswa pria
Foreshadow Problems disebutkan pertama kali pada saat assesment, biasanya terkait dengan penelitian etnografi. Misalnya : Studi Etnografi terhadap lingkungan sekolah dari siswa reguler dan penyandang disabilitas untuk menentukan faktor yang terkait dengan potensi dropout. Contoh foreshadows dalam kasus diatas adalah :
1)    Interaksi diantara pelajar reguler dan disabilitas selama instruksi
2)    Peran guru dalam meninkatkan pembelajaran siswa
3)    Sistem sosial pelajar
4)    Kesempatan bagi siswa untuk sukses dalam bidang akademik


PUSTAKA

Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an introduction (9th ed.). Boston : Pearson.

No comments:

Post a Comment