IDENTIFICATION OF RESEARCH PROBLEM
Moch. Bambang Sulistio1, Abdul
Khaliq Sutarno2,
Agung Tri Pambudi3, Ahmadi4,
Ajeng Rahayu Wulandari5
4anggiahmadi@gmail.com
Kelompok 5
September 2016
Proses
penelitian melibatkan identifikasi terhadap masalah atau fenomena yang cukup
untuk dieksplorasi. Mungkin ini adalah langkah yang sulit pada proses
penelitian. Perluasan detail pada saat identifikasi masalah dapat beragam
tergantung jenis penelitian yang dilakukan. Langkah pertama dalam
mengidentifikasi adalah memilih topik penelitian. Lalu statement spesifik dari
masalah dihasilkan dari topik itu. Jika hipotesis dapat diidentifikasi,
bersamaan dengan problem statement menggunakan terminologi spesifik mengenai
variabel dan kondisi. Hipotesis bukanlah akhir dari proses ini, akan tetapi
akan membantuk pada proses penelitian. Agar dapat memperluas kemungkinan,
hipotesis harus ringkas dan digunakan sebagai kerangka penelitian. Konsep lan
yang digunakan dalam penelitian adalah variable, constants, dan operational
definition.
Kata Kunci: research problem, constants, variables, operational definition,
hypothesis,
1.
Selection of a Research Problem
Pemilihan
masalah penelitian yang sesuai tidak lepas dalam mengajukan pertanyaan yang
baik. Pertanyaan-pertanyaan ini harus bersifat relevan dan penting dalam
konteks pendidikan. Ada banyak cara yang tersedia dalam memilih masalah
penelitian. Sebagian besar cara dalam memilih masalah penelitian ini tidak
semuanya disebabkan murni oleh motivasi internal peneliti yang diharapkan untuk
muncul seketika. Pemilihan masalah penelitian meliputi membaca, berdiskusi, dan
pemilihan konsep. Biasanya proses ini merupakan salah satu perkiraan untuk
suatu masalah tertentu sebagai faktor yang berhubungan dengan masalah yang
dipertimbangkan.
Dalam
memilih masalah penelitian, terdapat beberapa faktor penting. Pertama, masalah
penelitian harus menarik untuk peneliti dan setidaknya beberapa segmen dalam
penelitian tersebut diakui oleh pakar pendidikan. Kedua, konteks-konteks yang
dipilih harus meyakinkan. Ketiga, keasliannya juga harus dipertimbangkan. Oleh
karena itu pemilihan ide dan topik penelitian sebaiknya unik. Faktor yang
terakhir masalah penelitian ini penting untuk pendidikan baik dari segi
praktisi maupun dari sudut pandang teoritis.
2.
Statement of the Research Problem
Pemilihan
masalah untuk suatu penelitian tidak bisa ditentukan secara sembarangan, karena
masalah yang ada memiliki beberapa hal yang harus dimiliki sehingga dapat
dijadikan untuk bahan penelitian. Masalah dapat diambil secara luas atau dapat
dibatasi tergantung pada tinjauan awal pada sebuah penelitian. Untuk masalah
dalam sebuah penelitian lebih baik dibatasi secara sempit terlebih dahulu baru
kemudian di perluas dengan perkembangan kedepan.
Dalam
sebuah penelitian, masalah dapat dinyatakan secara deklaratif, deskriptif atau
dalam bentuk pertanyaan. Kebanyakan peneliti lebih memilih mendefinisikan
masalah dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi bentuk yang lain pun tidak masalah
untuk digunakan. Penggunaan bentuk pertanyaan ini dapat membantu peneliti untuk
fokus pada masalah dan dapat lebih efektif ketika ada sub-sub masalah ada yang
mendukung masalah yang lebih besar. Dalam bentuk pertanyaan ini peneliti harus
lah membuat pertanyaan yang mendetail sehingga masalah yang ada dapat di
selesaikan dengan adanya penelitian tersebut.
3.
Constants, Variables, and Operational Definition
Constant
adalah karakterisik atau kondisi yang baku/sama didalam penelitian. Variable
adalah karakterisik atau kondisi yang berbeda-beda didalam penelitian. Terdapat
beberapa jenis variabel dengan beberapa penamaan dan klasifikasinya.
3.1
Dependent and Independent
Variables
Dependent
variables adalah variabel hasil atau variabel yang akan dihitung pada
statistik. Contohnya pada suatu studi tentang efek pujian guru terhadap
prestasi membaca siswa kelas dua, dependent variabel nya adalah prestasi
membaca. Dapat dibandingkan score prestasi membaca siswa dengan jenis pujian
yang berbeda, misalnya tanpa pujian, pujian lisan, pujian tulisan, maupun
kombinasi antara pujian lisan dan tulisan.
Independent
variables adalah variabel yang mempengaruhi hasil. Contoh pada studi penelitian
di atas, peneliti dapat menambahkan jumlah atau jenis pujian untuk mengetahui
hubungan sebab akibat, yang disebut manipulated independent variable. Misalnya
peneliti ingin mengetahui efek terhadap siswa laki-laki dan perempuan, mereka
dapat mengklasifikasikannya berdasarkan gender, karena gender tidak dapat
dimanipulasi, yang disebut classifying independent variable.
3.2
Other Types of Variables
Ada jenis
lain dari variable yang sering dirujuk pada literatur penelitian. Diantaranya
adalah Control variable, dan Moderator Variable. Control Variable adalah
independent variable selain independent variabel utama yang efeknya dipengaruhi
oleh peneliti. Moderator variable adalah independent variable yang bukan merupakan
perhatian utama yang memilikil level.
Operational
Definition adalah variable atau kondisi yang digunakan dalam penelitian yang
didefinisikan dalam kegiatan operasional. Misalnya, jika kita ingin mengukur
kemampuan belajar atau pemahaman membaca, kita harus memiliki alat ukur. Untuk
mencapainya, diperlukan sebuah proses atau suatu operasi yang akan digunakan
untuk mengukur fenomena atau variabel yang diteliti, definisi itulah yang
disebut operational definition. Dengan kata lain, operational definition adalah
variabel yang mendeskripsikan bagimana atau dengan apa kita akan mengukur suatu
variabel.
4.
Hypotheses and the Statement of the Problem
Hipotesis
adalah dugaan atau dalil dari suatu masalah, hubungan antara dua/lebih
variabel, atau asal dari sebuah fenomena. Hipotesis berguna untuk memberikan
spesifikasi dan arahan lebih bagi peneliti agar mereka tidak perlu memasukan
semua informasi yang didapat dalam membuat pernyataan masalah. Hipotesis dapat
bersumber dari pernyataan masalah, literatur penelitian, atau dalam beberapa
kasus dihasilkan dari pengumpulan data dan analisis. Hipotesis perlu diuji,
hasil pengujian akan menentukan apakah hipotesis perlu dipertahankan atau
disangkal. Karakteristik hipotesis yaitu variabel diidentifikasi dengan jelas,
dilakukan dengan cara sesederhana dan sejelas mungkin, dan dapat diuji.
5.
Types and Forms of Hypotheses
Kerlinger
and Lee (2000 p,279) mengidentifikasi bahwa peneliti menggunakan 2 tipe
hipotesis (Substantif dan Statistikal).
5.1
Hipotesis Substantif
Hipotesis
Substantif, biasa disebut Research Hypotheses adalah pernyataan tentatif
mengenai hasil yang diharapkan untuk variabel penelitian. Contoh dari hipotesis
substantif, misalnya : sebagai hukuman, metode disiplin ditingkatkan pada siswa
di sekolah dasar, prestasi siswa akan menurun. Contoh Hipotesis dalam
penelitian dalam science education misalnya “ Instruksi dalam Laboratorium
dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses sains dibandingkan
penjelasan melalui diskusi, pengajaran, dan pemecahan solusi teoritis. Research
Hypotheses disebut dengan bidirectional hypotheses.
5.2
Hipotesis Statistik
Hipotesis
Statistik terkait satu atau lebih parameter yang diukur dari populasi.
Hipotesis Statistik sering dilaksanakan dengan metode kuantitatif. Contohnya :
Jumlah capaian membaca untuk populasi siswa tingkat 3 yang diajarkan dengan
Metode A sama hasilnya dengan jumlah capaian populasi siswa dengan Metode B.
Ada beberapa
karakteristik dari Hipotesis Statistik. Hipotesis Statistik terkait dengan
populasi , oleh karenanya digunakan Inferensial Statistik, dengan cara merubah
research hypothesis menjadi null hypothesis dan menghasilkan alternative
hypotheses.
Contoh
Hypotesis dan alternatifnya :
1) Pencapaian nilai sains siswa yang
diajarkan dengan metode induktif lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan
dengan metode deduktif
2) Pencapaian nilai sains siswa yang
diajarkan dengan metode induktif lebih rendah dibandingkan siswa yang diajarkan
dengan metode deduktif
3) Tingkat literasi siswa perempuan
tingkat pertama sama dengan siswa pria
4) Tingkat literasi siswa perempuan
tingkat pertama tidak sama dengan siswa pria
Foreshadow
Problems disebutkan pertama kali pada saat assesment, biasanya terkait dengan
penelitian etnografi. Misalnya : Studi Etnografi terhadap lingkungan sekolah dari
siswa reguler dan penyandang disabilitas untuk menentukan faktor yang terkait
dengan potensi dropout. Contoh foreshadows dalam kasus diatas adalah :
1) Interaksi diantara pelajar reguler
dan disabilitas selama instruksi
2) Peran guru dalam meninkatkan pembelajaran
siswa
3) Sistem sosial pelajar
4) Kesempatan bagi siswa untuk sukses
dalam bidang akademik
PUSTAKA
Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an
introduction (9th ed.). Boston : Pearson.
No comments:
Post a Comment