EVALUATING RESEARCH REPORT
Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ahmadi (anggiahmadi@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)
Oktober 2016
Dengan banyaknya
laporan penelitian pada literatur profesional, terdapat kualitas yang
bervariasi dalam menyajikan laporan dan kualitas dari penelitian itu sendiri.
Jurnal memiliki standar yang bervariasi dalam penerimaan naskah yang diserahkan
kepada publik. Kebanyakan jurnal disebut dengan ”refereed”, artinya naskah
telah ditinjau dan dievaluasi, biasanya oleh dua orang atau lebih reviewer. Sebelum
diterima untuk dipublikasikan, naskah harus memenuhi beberapa kriteria atau
standar. Akan tetapi, dengan banyaknya jumlah naskah yang diserahkan,
kebanyakan jurnal memiliki banyak reviewer sehingga kritik mengenai naskah
tersebut tergantung pada seberapa kompeten reviewer meninjau naskah seseorang.
Siapapun dapat meletakan apapun di internet, tidak heran jika banyak laporan
penelitian yang tersedia secara online belum pernah ditinjau atau dikritik.
Sehingga meskipun penelitian dilaporkan dalam literatur tidak menjamin bahwa
penelitian itu dilaksanakan dengan baik atau dilaporkan dengan baik.
Kata Kunci: technical, substantive, deficiencies, editorializing, publication
1.
Types of Error and Shortcomings in Reports
Sebuah
penelitian dapat menjadi proses yang panjang dan kompleks. Tidak terhitung
berapa banyak kemungkinan adanya kesalahan dan kelemahan. Baik pada saat
mengadakan penelitian maupun saat membuat laporannya. Kesalahan dapat terjadi
dari berbagai aspek, mulai dari technical
errors (kesalahan teknis) yang relatif kecil, seperti referensi yang tidak
lengkap, hingga substantive errors
seperti penggunaan rancangan penelitian yang kurang cocok dengan research problem.
Bagian dari
laporan penelitian yang paling rentan terjadinya error adalah pada bagian yang berkaitan dengan metode atau
prosedur. Rancangan penelitian yang lemah atau tidak sesuai dengan masalah,
kesalahan pada saat sampling, dan
mungkin analisa yang kurang sesuai atau bahkan salah. Bahkan kesalahan mungkin
terdapat ada penulisan laporan yang buruk, jadi meskipun prosedur dan analisis
sudah benar, dapat terjadi kesalahpahaman akibat kesimpangsiuran informasi
dalam laporan tersebut.
Terdapat
jenis kelemahan lain seperti laporan yang rancu, atau sulit menemukan hubungan
logis dari prosedur ke hasil dan ke kesimpulan. Hasil tidak dipresentasikan
dengan cara yang membingungkan. Kurangnya transisi antar bab yang dapat membuat
laporan terlihat tidak terhubung yang akan menyebabkan pembaca bingung.
2.
Critiquing Major Sections of a Research Report
Saat
mengevaluasi sebuah laporan penelitian, terdapat karakteristik dan prosedur
yang dibuat untuk komunikasi efektif. Terdapat bagian utama dari laporan
penelitian yang akan dibahas pada bab ini.
2.1
Introduction
Introduction atau Pendahuluan harus berisi statement dari masalah yang diteliti dan
statement itu harus jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca. Jika perlu dapat menyebutkan hipotesis. Perlu juga
disinggung mengenai tujuan penelitian. Intinya, harus dapat menjawab
pertanyaan: Apa masalah yang diteliti, dan apa tujuan penelitian tersebut?
2.2
Review of the Literature
Melakukan
ulasan dari sumber bacaan memiliki keterbatasan untuk itu diperlukan kemampuan
menulis yang baik terhadap review
tersebut. Sumber referensi sebaiknya dituliskan dengan jelas, jika tidak
relevan, kurang jelas, atau ada yang tidak tertulis, maka review tersebut memiliki kelemahan yang besar. Untuk hal itu maka
pada saat melakukan evaluasi untuk mengulas literatur diberikan pertanyaan
sebagai berikut :
1) Apakah hasil dari sumber referensi
memiliki alur yang logis dan apakah terorganisir dengan baik ?
2) Apakah peneliti lebih mengaitkan
hasil dan sumber referensi terhadap studi kasus daripada pernyataan pribadi dan
hasil yang cenderung terisolasi ?
3) Apakah terdapat ringkasan dari hasil
ulasan dan tidak menyimpulkan hasil akhir referensi studi dengan mentah ?
4) Apakah hasil ulusan menggambarkan
peneliti memahami bagaimana hasil penelitian berkaitan dengan baik terhadap
permasalahan yang dibahas ?
Ulasan
literatur adalah aktifitas yang rentan terhadap kesalahan teknis, seperti
referensi yang tidak tertulis dalam format yang standar, sumber referensi yang
tidak dituliskan pada daftar pustaka, dan juga kesalahan penulisan. Hubungan
antara studi kasus, organisasi, urutan terhadap ulasan-ulasan, dan penutupan
adalah karakteristik yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi terhadap ulasan
literatur.
2.3
Methods or Procedures
Metode atau
prosedur merupakan bagian yang paling krusial saat melakukan evaluasi karena
pada bagian ini pembaca dapat memahami bagaimana penelitian tersebut.
Kesalahan-kesalahan yang timbul pada bagian-bagian lain dapat ditangani pada
bagian ini untuk membuat pembaca memahami penelitian tersebut. Untuk hal itu
maka pada metode dan prosedur diberikan pertanyaan sebagai berikut :
1) Apakah data yang dikumpulkan
terdefinisi dengan baik ? Kebenaran dan keandalan dari setiap instrumen
dialamatkan dengan jelas. Jika menggunakan questionnaire maka kebenaran dari
setiap jawabannya dijelaskan. Jika menggunakan tes standarisasi maka hasil
laporan harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi. Jika melakukan
eksperimen maka prosedur yang digunakan harus konsisten.
2) Apakah data cukup untuk melakukan
pengujian hipotesis atau ketekaitan dengan studi kasus.
3) Apakah desain yang digunakan cukup
mengidentifikasi dan sesuai terhadap variabel penelitian ?
4) Jika menggunakan sampling, apakah
desain sampling dituliskan dengan jelas dan dengan jumlah yang cukup? Jika
menggunakan survei, apakah terdapat tingkat penilaian yang diberikan ?
5) Apakah analisa sudah jelas terhadap
hipotesis atau studi kasus dengan data yang dikumpulkan?
6) Apakah terdapat variabel pengganggu
dan faktor lainnya yang dapat mengganggu pihak internal maupun eksternal
terhadap keabsahan dari penelitian tersebut ?
7) Apalah analisa dituliskan dengan
jelas ?
8) Apakah bagian metode ini memeiliki
penutupan yang cukup sehingga pembaca dapat memahami bagaimana proses penelitan
tersebut dilaksanakan ?
Evaluasi
metode atau prosedur adalah proses evaluasi yang laporan yang lebih spesifik
terhadap kelangsungan, instrumen dan data yang dikumpulkan, desain, serta analisa
terhadap penelitian tersebut.
2.4
Results
Permasalahaan
yang sering muncul dalam laporan penelitian adalah data yang tidak cukup dalam
pelaporan. Untuk hal itu maka pada bagian pelaporan hasil diberikan
pertanyaan sebagai berikut:
1) Apakah laporan hasil terorganisir
dengan baik, teridentifikasi dengan jelas, dan menampilkan tidak adanya
kebingungan ?
2) Apakah laporan hasil dituliskan
dalam format yang baku ?
3) Apakah laporan hasil menyesuaikan
dengan analisa yang dituliskan ?
4) Apakah laporan hasil bersifat
menyeluruh ?
5) Apakah tersedia informasi yang cukup
terhadap kondisi dari laporan hasil sebagai makna dari pengujian hipotesis ?
6) Apakah laporan hasil bebas dari
kebingungan dan istilah yang tidak umum ?
7)
Apakah
laporan hasil memiliki penutupan dengan beberapa jenis ringkasan ?
Laporan
hasil harus menggambarkan lengkap, jelas dan terkait terhadap analisa yang
dituliskan.
2.5
Conclutions, Recommendations,
and Implications
Bagian
penutup adalah salah satu bagian yang penting dari laporan penelitian. Sebuah
kriteria utama untuk mengevaluasi bagian ini yaitu suatu kesimpulan yang dibuat
berdasarkan hasil penelitian. Selain itu, beberapa rekomendasi atau implikasi
dalam penelitian merupakan perluasan secara logis dari kesimpulan.
Beberapa masalah
tambahan atau pertanyaan yang terkait terhadap bagian penutup adalah:
1) Apakah kesimpulan merupakan
kesimpulan yang berdasarkan fakta dan tidak hanya penyajian kembali dari hasil
penelitian?
2) Apakah sudah jelas kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian?
3) Apakah mungkin keterbatasan studi
dilakukan identifikasi dan hasilnya ditafsirkan dengan tepat?
4) Apakah isu pentingnya pendidikan
dapat ditangani? Beberapa penulis menyamakan signifikansi statistik dengan
kepentingan praktis dan ini tidak mungkin terjadi.
5) Apakah validitas eksternal atau
generalisasi dari penelitian ditujukan dan jika iya, apakah generalisasi
tersebut wajar dan berdasarkan kesimpulan? Kesalahan-kesalahan dengan masalah
ini dapat diselesaikan dengan dua cara. Pertama, validitas eksternal dapat
diabaikan sehingga pembaca dibiarkan untuk membuat generalisasi mereka sendiri
atau generalisasi diberikan yang tidak dibenarkan oleh hasil penelitian.
6) Apakah ada rekomendasi untuk
penelitian lanjutan? Baik menangani masalah penelitian yang terkait atau
masalah yang sama dengan penelitian yang diperpanjang?
7) Apakah kesimpulan dari penelitian
bersangkutan dengan penelitian yang didokumentasikan dalam referensi? Apakah
kesimpulan tersebut konsisten dengan peneliti lainnya? Jika tidak, apakah
terdapat alasan-alasan yang memungkinkan yang diberikan untuk
ketidakkonsekuenan?
8) Apakah bagian penutup ini memiliki
pernyataan ringkasan?
9)
Apakah
ada penutupan yang memadai untuk seluruh laporan?
Bagian lain
seperti daftar referensi merupakan bagian yang relatif mudah untuk
diselesaikan. Daftar referensi harus lengkap dan disajikan dalam format yang
tepat. Jika semua referensi dalam daftar sudah lama, katakanlah tidak ada yang
lebih baru dari lima tahun atau lebih, maka pertanyaan dapat direvisi mengenai
pembaharuan dari referensi tersebut.
Bagian
kesimpulan harus berdasarkan langsung dari hasil penelitian dan bagian ini juga
harus membahas validitas eksternal penelitian serta dapat menyajikan penutup
untuk seluruh laporan.
Bagian
abstrak biasanya merupakan pernyataan singkat dan harus jelas dan ringkas. Jika
lampiran-lampiran disertakan, maka konten-konten yang berkaitan harus
diidentifikasi secara eksplisit dan biasanya ada (minimal) satu referensi untuk
setiap lampiran dalam tubuh laporan.
3.
Overall Impressions When Evaluating a Report
Ada banyak
pertanyaan spesifik yang dapat dikemukakan ketika mengevaluasi bagian dari
laporan penelitian. Namun ada juga anggapan secara menyeluruh yang mempengaruhi
kualitas laporan. Secara teknis, sebuah laporan harus bebas dari kesalahan
ejaan, menggunakan heading dan format
yang telah ditentukan, dan mengikuti penyusunan yang logis. Selain itu, sebuah
laporan harus terdapat kesinambungan dan transisi di dalam dan diantara bab-bab
sehingga pembaca mendapatkan "gambaran lengkap" daripada
merasakan beberapa bagian yang terisolasi.
Kesulitan
lainnya dari membuat laporan penelitian yaitu penyuntingan yang tidak tepat.
Hal ini dapat terjadi jika terlalu sering menggunakan kata-kata yang memuat
nilai seperti kata important atau interesting. Mungkin ada kecenderungan
untuk melewati hasil yang lebih penting hanya karena penulis mengatakan
demikian dibandingkan dengan penulis mengangkat suatu kasus/masalah untuk
kepentingan. Tulisan dalam laporan harus lengkap dan ringkas. Kadang-kadang
dengan laporan yang panjang, pembaca merasakan setidaknya terdapat
"Filler" yang disertakan. Filler
adalah konten yang menambahkan suatu penjelasan yang tak terlalu berarti dalam
laporan perihal hakikat atau kualitas suatu laporan.
Sebuah
laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas
dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang
bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh
karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari
profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya
jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan
yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Sebuah
laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas
dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang
bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh
karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari
profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya
jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan
yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Secara
keseluruhan, pembaca harus merasakan kelengkapan dan kepaduan dari laporan
penelitian. Penelitian ini harus memiliki kepentingan implisit atau eksplisit
dalam konteks pendidikan. Meskipun sebagian besar peneliti tidak menulis
kalimat best sellers, laporan yang
dibuat harus memiliki gaya dan format yang sesuai dan bebas dari kesalahan
teknis.
3.1
Review
Process for Journals
Evaluasi
laporan penelitian sangat penting ketika penelitian dipertimbangkan untuk
dipublikasikan/diterbitkan. Klausmeier (2001) menggambarkan berbagai proses review yang dibutuhkan oleh jurnal (yang
telah dibuat), diantaranya:
Beberapa jurnal harus
menyertakan naskah untuk dilakukan review secara ketat. Mereka (yang melakukan
review) menerima jumlah naskah yang lebih banyak dibandingkan jumlah naskah
yang seharusnya diterima karena mereka mempunyai keterbatasan dalam mencetak
jumlah halaman pertahunnya. Jurnal-jurnal ini memiliki tingkat penolakan
tinggi. Sementara jurnal lainnya melakukan review naskah yang telah diterima
dan memiliki alokasi terhadap halaman perusahaan. Namun, mereka menerima naskah
yang lebih sedikit dan juga memiliki tingkat penolakan yang terbilang
sedang/menengah. Suatu fitur dari jurnal sebelumnya yaitu bahwa mereka tidak
membiayai penulis untuk menerbitkan naskah mereka. Sementara jurnal-jurnal
lainnya memiliki tingkat penolakan yang relatif rendah. Beberapa dari mereka
dikenakan biaya per halaman atau biaya lainnya dan juga pengaturan halaman yang
fleksibel. Naskah-naskah yang diterima mungkin tidak dapat di review kecuali
dilakukan oleh editor jurnal. (Hal.6)
Salah satu bagian penting dari proses review adalah ruang untuk komentar
resensi. Komentar ini biasanya dikembalikan kepada penulis untuk membantu
menjelaskan dasar penilaian dan untuk membantu dalam revisi.
3.1.1
Suggested Disposition
§
Menerima
revisi kecil, dimana revisi ini tidak substansial. Pihak editor dapat
memutuskan untuk meninjau hasil nashkah yang di revisi ataupun dapat
mengirimkan kembali untuk di tinjau ulang.
§ Menolak tapi mengundang kembali
untuk melakukan pengajuan ulang.
§ Mengundang untuk pengajuan ulang
Sebagai Gray Matter, teaching tip, research tip dan sebagainya.
§ Menolak, kali ini penulis harus
mengulang manuscripts dari awal lagi. tapi editor dapat mengundang lagi yang
nantinya dianggap sebagai pengajuan naskah baru yang nantinya akan di kirim ke
tim review yang baru.
§ Menolak karena tidak sesuai,
peneliti disarankan untuk mengirimkan ke journal lain.
§ Menolak walaupun sudah dilakukan
revisi mayor
3.1.2
Standards for Publication
The
American Education Research Association pada tahun 2006 mempublikasikan standar
yang digunakan untuk sebuah penelitian, baik untuk Quantitative research atau
Qualitative research. Hal ini berlaku untuk yang ingin menerbitkan hasil
penelitian nya di AERA dan mereka yang bekerja untuk mereview journal tersebut.
Terdapat dua prinsip dari standar tersebut.
1) Laporan penelitian empiris harus
dijamin baik dari bukti yang cukup untuk membenarkan hasil dan kesimpulan
2) Laporan penelitian empiris harus
transparan, peneliti harus membuat suatu logika penyelidikan dan kegiatan yang
mengarah kepada pengembangan topik, minat, masalah atau pertanyaan seputar
penelitian secara eksplisit
Standar
tersebut dibagi secara umum menjadi 8 bagian dan dari setiap bagian tersebut
memuat standar khusus.
Problem Formulation
1.1.
Rumusan masalah harus memberikan pernyataan
yang jelas tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian
1.2.
Laporan penelitian tersebut harus membuat
jelas bagaimana penelitian ini berkontribusi terhadap pengetahuan
1.3.
Laporan penelitian tersebut harus mencakup review beasiswa yang relevan yang
terkait langsung dengan topik laporan
1.4.
Dasar pemikiran konseptual, metodologi maupun
teori yang digunakan harus dijelaskan dan dijabarkan secara jelas
1.5.
Dasar pemikiran untuk perumusan masalah
penelitian harus berkaitan dengan latar pendidikan nya
Design and Logic
of the Study
2.1. Laporan Penelitian harus memiliki alur yang jelas
sehingga memungkinkan pembaca untuk menelusuri jalan dari pernyataan masalah,
untuk peninjauan beasiswa yang relevan, untuk pertanyaan penelitian, untuk
deskripsi situs dan peserta, untuk metodologi membimbing pengumpulan dan
analisis bukti, dengan interpretasi dan penyajian hasil dan pemahaman yang
diperoleh dari penelitian.
2.2. Harus terdapat penjelasan yang jelas dan tidak
ambigu ketika dibaca.
Sources
of evidence
3.1.
Penjabaran mengenai unit studi (situs,
kelompok, peserta, kegiatan atau yang lain nya) dan sarana yang akan dipilih.
3.2.
Pengumpulan data atau bukti empiris harus
dijelaskan secara jelas termasuk bagaimana dan kapan melakukan pengumpulan data
tersebut oleh siapa dan untuk apa tujuan nya.
Measurement
and classification
4.1.
Pengembangan pengukuran dan klasifikasi harus
jelas diuraikan secara.
4.2.
Skema klasifikasi harus komprehensif
dijelaskan dan diilustrasikan dengan contoh yang kongkret
4.3.
Saat pengukuran yang terkandung, laporan
penelitian harus menjelaskan elemen data dan organisasi dalam spesifik
dan tidak ambigu
4.4.
Ketika menggunakan transkrip rekaman berupa
audio atau video harus disediakan dengan jelas
4.5.
Dasar pemikiran harus disediakan untuk
relevansi pengukuran atau klasifikasi sebagai menangkap karakteristik penting
di mana pertanyaan tentang kesesuaian mungkin timbul
Analysis
and Interpretation
5.1.
Prosedur yang digunakan untuk analisis harus
tepat dan transparan.
5.2.
Teknik analitik harus dijelaskan secara cukup
rinci untuk memungkinkan pemahaman tentang bagaimana data dianalisis dan proses
dan asumsi yang mendasari teknik tertentu
5.3.
Analisis dan penyajian hasil dari analisis
harus membuat jelas bagaimana mereka mendukung klaim atau kesimpulan dalam
penelitian.
5.4.
Analisis dan interpretasi harus mencakup
informasi tentang keadaan disengaja maupun tidak yang mungkin memiliki
implikasi signifikan bagi interpretasi hasil, membatasi penerapannya, atau
kompromi keabsahannya.
5.5.
Presentasi dari kesimpulan harus (a)
menyediakan Pernyataan dari bagaimana klaim dan interpretasi mengatasi masalah
penelitian, pertanyaan, atau masalah yang mendasari penelitian; (b) menunjukkan
bagaimana kesimpulan terhubung untuk mendukung, rumit, atau menantang
kesimpulan di awal beasiswa; dan (c) menekankan teoritis, praktis, atau
implikasi metodologis penelitian
5.6.
Laporan penelitian harus jelas menyatakan
analisis apa yang statistik dilakukan dan kesesuaian uji statistik,
5.7.
Statistik deskriptif dan inferensial harus
disediakan untuk masing-masing analisis statistik yang penting untuk
interpretasi hasil.
5.8.
Pertimbangan yang muncul dalam pengumpulan
dan pengolahan data (misalnya, gesekan, hilang data, langit-langit atau lantai
efek, penyimpangan dari administrasi standar instrumen, diduga kecurangan) yang
mungkin membahayakan validitas analisis statistik atau kesimpulan harus
dilaporkan
5.9.
Pertimbangan yang diidentifikasi selama
analisis data (misalnya, pelanggaran asumsi prosedur statistik, kegagalan
prosedur statistik berulang untuk berkumpul, perubahan model analisis data
diharuskan oleh pola data yang tak terduga) yang dapat membahayakan validitas
dari analisis statistik atau kesimpulan harus dilaporkan.
5.10.
Untuk setiap hasil statistik yang sangat
penting untuk logika desain dan analisis. Adapun yang harus dimasukkan (a)
indeks hubungan kuantitatif antara variabel, (b) Sebuah indikasi ketidakpastian
bahwa indeks efek, (c) Interpretasi kualitatif indeks efek, (d) pengujian
hipotesis digunakan, uji statistik dan tingkat signifikansi yang terkait.
5.11.
Proses pengembangan deskripsi, klaim, dan
interpretasi harus secara jelas dijelaskan secara dan diilustrasikan. deskripsi
harus memungkinkan untuk mengikuti jalannya keputusan tentang deskripsi pola,
klaim, dan interpretasi dari awal sampai akhir proses analisis. cukup rinci
harus dimasukkan untuk membuat proses yang transparan dan menimbulkan keyakinan
bahwa hasil dijamin.
5.12.
Bukti yang berfungsi sebagai surat perintah
untuk setiap klaim harus disajikan. Sumber-sumber bukti dan kekuatan dan
berbagai bukti yang mendukung masing-masing Klaim harus dijelaskan.
5.13.
Praktek yang digunakan untuk mengembangkan
dan meningkatkan perintah untuk klaim harus dijelaskan, termasuk pencarian
Bukti disconfirming dan interpretasi
alternatif bukti yang sama. keterbatasan yang signifikan karena, misalnya,
untuk mencukupi atau bertentangan bukti, harus dijelaskan.
5.14.
Komentar interpretatif harus memberikan
pemahaman yang lebih dalam klaim-bagaimana dan mengapa pola dijelaskan mungkin
terjadi.
Generalization
6.1.
Sangat penting untuk membuat jelas spesifik
dari koleksi peserta, konteks, kegiatan, data, dan manipulasi yang terlibat
dalam penelitian ini.
6.2.
Penulis harus membuat jelas lingkup yang
dimaksudkan generalisasi dari temuan penelitian.
6.3.
Penulis harus membuat jelas logika dimana
temuan penelitian harus menerapkan dalam lingkup yang dimaksudkan generalisasi.
Ethic in
Reporting
7.1.
Pertimbangan etis dalam pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan harus ditunjukan dengan jelas
7.2.
Pelaporan dalam penelitian harus diselesaikan
dengan cara yang sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
7.3.
Pelaporan harus berisi deskripsi dari
berbagai konflik yang mungkin terjadi pada bidang yang diteliti atau dugaan
dari peneliti
7.4.
Pelaporan penelitian harus dinyatakan dengan
tepat
7.5.
Data atau material harus harus dijaga sehingga
peneliti yang berkualifikasi dapat melakukan analisis atau menelusuri
pembuktiannya
7.6.
Dukungan pendanaan harus dinyatakan dalam
catatan publikasi
Title,
Abstract and Headings
8.1.
Judul harus menyatakan dengan jelas artikel
mengenai apa
8.2.
Abstrak harus menyajikan ringkasan artikel
yang lengkap, ringkas, dan akurat
8.3.
Headings dan subheadings harus dapat
menjelaskan logika dari tujuan yang mendasari laporan
4.
The Evaluation of Proposals
Pada chapter sebelumnya membicarakan mengenai
persiapan proposal penelitian, dimana komentar-komentar dibuat disini sebagai
evaluasi proposal. Sebuah proposal untuk studi penelitian (misal disertasi atau
lainnya) biasanya di review oleh
profesor atau sebuah komite yang terdiri dari kumpulan profesor. Kriteria dari
masalah yang relevan, bukti dari pengetahuan dari area tersebut, metodologi
yang sesuai, dan kesinambungan yang baik diterapkan ketika sebuah proposal direview. Agensi yang memberi dana juga
mengembangkan kriteria untuk mengevaluasi proposal, dan hal tersebut sering
muncul dalam petunjuk untuk persiapan penelitian.
Kriteria
evaluasi untuk lembaga pemberi dana cukup umum dan mirip diantara para agensi.
Kecuali untuk kriteria tertentu, seperti alasan reasonablenya budget,
evaluasi kriteria dari lembaga pemberi dana hampir sama dengan proposal
lainnya, termasuk proposal disertasi.
Kegiatan
evaluasi fokus pada 2 hal utama : (1) Signifikansi proposal penelitian dan (2)
Kualitas Proposal Penelitian. Isu-isu berikut perlu dipertimbangkan dalam hal
melakukan evaluasi proposal.
1) Signifikansi Proposal Penelitian
a. Kontribusi Pengetahuan Dasar memiliki relevansi
terhadap masalah pendidikan
b. Kontibusi kepada teori edukasional
c. Kontibusi terhadap perkembangan metodologi, apakah educational practice atau peneltian
d. Kontribusi terhadap solusi terkait masalah
pendidikan, baik itu dalam jangka panjang maupun jangka pendek
e. Potensi hal-hal umum untuk mengakomodir hasil
penelitian
f. Potensi untuk hasil yang diharapkan untuk
meningkatkan praktis pendidikan
2) Kualitas dari Proposal Penelitian
a. Untuk memperluas pengetahuan penulis dengan
pengetahuan dari penelitian yang relevan
b. Untuk memperluas penelitian sebelumnya terkait
dengan proposal penelitian
c. Kelengkapan dan kesesuaian desain penelitian
d. Kesesuaian Instrumen Penelitian
e. Kesesuaian analisis
PUSTAKA
Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an
introduction (9th ed.). Boston : Pearson.
No comments:
Post a Comment