Thursday 20 October 2016

BAB 5 : EVALUATING RESEARCH REPORT

EVALUATING RESEARCH REPORT

Moch. Bambang Sulistio (mbambangsulistio@gmail.com)
Abdul Khaliq Sutarno (abdulkhaliqsutarno@gmail.com)
Agung Tri Pambudi (agung.2204@gmail.com)
Ajeng Rahayu Wulandari (ajeng.ra924@gmail.com)

Oktober 2016


ABSTRAK
Dengan banyaknya laporan penelitian pada literatur profesional, terdapat kualitas yang bervariasi dalam menyajikan laporan dan kualitas dari penelitian itu sendiri. Jurnal memiliki standar yang bervariasi dalam penerimaan naskah yang diserahkan kepada publik. Kebanyakan jurnal disebut dengan ”refereed”, artinya naskah telah ditinjau dan dievaluasi, biasanya oleh dua orang atau lebih reviewer. Sebelum diterima untuk dipublikasikan, naskah harus memenuhi beberapa kriteria atau standar. Akan tetapi, dengan banyaknya jumlah naskah yang diserahkan, kebanyakan jurnal memiliki banyak reviewer sehingga kritik mengenai naskah tersebut tergantung pada seberapa kompeten reviewer meninjau naskah seseorang. Siapapun dapat meletakan apapun di internet, tidak heran jika banyak laporan penelitian yang tersedia secara online belum pernah ditinjau atau dikritik. Sehingga meskipun penelitian dilaporkan dalam literatur tidak menjamin bahwa penelitian itu dilaksanakan dengan baik atau dilaporkan dengan baik.

Kata Kunci: technical, substantive, deficiencies, editorializing, publication



1.          Types of Error and Shortcomings in Reports

Sebuah penelitian dapat menjadi proses yang panjang dan kompleks. Tidak terhitung berapa banyak kemungkinan adanya kesalahan dan kelemahan. Baik pada saat mengadakan penelitian maupun saat membuat laporannya. Kesalahan dapat terjadi dari berbagai aspek, mulai dari technical errors (kesalahan teknis) yang relatif kecil, seperti referensi yang tidak lengkap, hingga substantive errors seperti penggunaan rancangan penelitian yang kurang cocok dengan research problem.
Bagian dari laporan penelitian yang paling rentan terjadinya error adalah pada bagian yang berkaitan dengan metode atau prosedur. Rancangan penelitian yang lemah atau tidak sesuai dengan masalah, kesalahan pada saat sampling, dan mungkin analisa yang kurang sesuai atau bahkan salah. Bahkan kesalahan mungkin terdapat ada penulisan laporan yang buruk, jadi meskipun prosedur dan analisis sudah benar, dapat terjadi kesalahpahaman akibat kesimpangsiuran informasi dalam laporan tersebut.
Terdapat jenis kelemahan lain seperti laporan yang rancu, atau sulit menemukan hubungan logis dari prosedur ke hasil dan ke kesimpulan. Hasil tidak dipresentasikan dengan cara yang membingungkan. Kurangnya transisi antar bab yang dapat membuat laporan terlihat tidak terhubung yang akan menyebabkan pembaca bingung.

2.          Critiquing Major Sections of a Research Report

Saat mengevaluasi sebuah laporan penelitian, terdapat karakteristik dan prosedur yang dibuat untuk komunikasi efektif. Terdapat bagian utama dari laporan penelitian yang akan dibahas pada bab ini.

2.1          Introduction

Introduction atau Pendahuluan harus berisi statement dari masalah yang diteliti dan statement itu harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Jika perlu dapat menyebutkan hipotesis. Perlu juga disinggung mengenai tujuan penelitian. Intinya, harus dapat menjawab pertanyaan: Apa masalah yang diteliti, dan apa tujuan penelitian tersebut?

2.2          Review of the Literature

Melakukan ulasan dari sumber bacaan memiliki keterbatasan untuk itu diperlukan kemampuan menulis yang baik terhadap review tersebut. Sumber referensi sebaiknya dituliskan dengan jelas, jika tidak relevan, kurang jelas, atau ada yang tidak tertulis, maka review tersebut memiliki kelemahan yang besar. Untuk hal itu maka pada saat melakukan evaluasi untuk mengulas literatur diberikan pertanyaan sebagai berikut :
1)    Apakah hasil dari sumber referensi memiliki alur yang logis dan apakah terorganisir dengan baik ?
2)    Apakah peneliti lebih mengaitkan hasil dan sumber referensi terhadap studi kasus daripada pernyataan pribadi dan hasil yang cenderung terisolasi ?
3)    Apakah terdapat ringkasan dari hasil ulasan dan tidak menyimpulkan hasil akhir referensi studi dengan mentah ?
4)    Apakah hasil ulusan menggambarkan peneliti memahami bagaimana hasil penelitian berkaitan dengan baik terhadap permasalahan yang dibahas ?
Ulasan literatur adalah aktifitas yang rentan terhadap kesalahan teknis, seperti referensi yang tidak tertulis dalam format yang standar, sumber referensi yang tidak dituliskan pada daftar pustaka, dan juga kesalahan penulisan. Hubungan antara studi kasus, organisasi, urutan terhadap ulasan-ulasan, dan penutupan adalah karakteristik yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi terhadap ulasan literatur.

2.3          Methods or Procedures

Metode atau prosedur merupakan bagian yang paling krusial saat melakukan evaluasi karena pada bagian ini pembaca dapat memahami bagaimana penelitian tersebut. Kesalahan-kesalahan yang timbul pada bagian-bagian lain dapat ditangani pada bagian ini untuk membuat pembaca memahami penelitian tersebut. Untuk hal itu maka pada metode dan prosedur diberikan pertanyaan sebagai berikut :
1)    Apakah data yang dikumpulkan terdefinisi dengan baik ? Kebenaran dan keandalan dari setiap instrumen dialamatkan dengan jelas. Jika menggunakan questionnaire maka kebenaran dari setiap jawabannya dijelaskan. Jika menggunakan tes standarisasi maka hasil laporan harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi. Jika melakukan eksperimen maka prosedur yang digunakan harus konsisten.
2)    Apakah data cukup untuk melakukan pengujian hipotesis atau ketekaitan dengan studi kasus.
3)    Apakah desain yang digunakan cukup mengidentifikasi dan sesuai terhadap variabel penelitian ?
4)    Jika menggunakan sampling, apakah desain sampling dituliskan dengan jelas dan dengan jumlah yang cukup? Jika menggunakan survei, apakah terdapat tingkat penilaian yang diberikan ?
5)    Apakah analisa sudah jelas terhadap hipotesis atau studi kasus dengan data yang dikumpulkan?
6)    Apakah terdapat variabel pengganggu dan faktor lainnya yang dapat mengganggu pihak internal maupun eksternal terhadap keabsahan dari penelitian tersebut ?
7)    Apalah analisa dituliskan dengan jelas ?
8)    Apakah bagian metode ini memeiliki penutupan yang cukup sehingga pembaca dapat memahami bagaimana proses penelitan tersebut dilaksanakan ?
Evaluasi metode atau prosedur adalah proses evaluasi yang laporan yang lebih spesifik terhadap kelangsungan, instrumen dan data yang dikumpulkan, desain, serta analisa terhadap penelitian tersebut.

2.4          Results

Permasalahaan yang sering muncul dalam laporan penelitian adalah data yang tidak cukup dalam pelaporan. Untuk hal itu maka pada bagian pelaporan hasil diberikan pertanyaan sebagai berikut:
1)    Apakah laporan hasil terorganisir dengan baik, teridentifikasi dengan jelas, dan menampilkan tidak adanya kebingungan ?
2)    Apakah laporan hasil dituliskan dalam format yang baku ?
3)    Apakah laporan hasil menyesuaikan dengan analisa yang dituliskan ?
4)    Apakah laporan hasil bersifat menyeluruh ?
5)    Apakah tersedia informasi yang cukup terhadap kondisi dari laporan hasil sebagai makna dari pengujian hipotesis ?
6)    Apakah laporan hasil bebas dari kebingungan dan istilah yang tidak umum ?
7)   Apakah laporan hasil memiliki penutupan dengan beberapa jenis ringkasan ?
Laporan hasil harus menggambarkan lengkap, jelas dan terkait terhadap analisa yang dituliskan.

2.5          Conclutions, Recommendations, and Implications

Bagian penutup adalah salah satu bagian yang penting dari laporan penelitian. Sebuah kriteria utama untuk mengevaluasi bagian ini yaitu suatu kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian. Selain itu, beberapa rekomendasi atau implikasi dalam penelitian merupakan perluasan secara logis dari kesimpulan.
Beberapa masalah tambahan atau pertanyaan yang terkait terhadap bagian penutup adalah:
1)    Apakah kesimpulan merupakan kesimpulan yang berdasarkan fakta dan tidak hanya penyajian kembali dari hasil penelitian?
2)    Apakah sudah jelas kesimpulan berdasarkan hasil penelitian?
3)    Apakah mungkin keterbatasan studi dilakukan identifikasi dan hasilnya ditafsirkan dengan tepat?
4)    Apakah isu pentingnya pendidikan dapat ditangani? Beberapa penulis menyamakan signifikansi statistik dengan kepentingan praktis dan ini tidak mungkin terjadi.
5)    Apakah validitas eksternal atau generalisasi dari penelitian ditujukan dan jika iya, apakah generalisasi tersebut wajar dan berdasarkan kesimpulan? Kesalahan-kesalahan dengan masalah ini dapat diselesaikan dengan dua cara. Pertama, validitas eksternal dapat diabaikan sehingga pembaca dibiarkan untuk membuat generalisasi mereka sendiri atau generalisasi diberikan yang tidak dibenarkan oleh hasil penelitian.
6)    Apakah ada rekomendasi untuk penelitian lanjutan? Baik menangani masalah penelitian yang terkait atau masalah yang sama dengan penelitian yang diperpanjang?
7)    Apakah kesimpulan dari penelitian bersangkutan dengan penelitian yang didokumentasikan dalam referensi? Apakah kesimpulan tersebut konsisten dengan peneliti lainnya? Jika tidak, apakah terdapat alasan-alasan yang memungkinkan yang diberikan untuk ketidakkonsekuenan?
8)    Apakah bagian penutup ini memiliki pernyataan ringkasan?
9)   Apakah ada penutupan yang memadai untuk seluruh laporan?
Bagian lain seperti daftar referensi merupakan bagian yang relatif mudah untuk diselesaikan. Daftar referensi harus lengkap dan disajikan dalam format yang tepat. Jika semua referensi dalam daftar sudah lama, katakanlah tidak ada yang lebih baru dari lima tahun atau lebih, maka pertanyaan dapat direvisi mengenai pembaharuan dari referensi tersebut.
Bagian kesimpulan harus berdasarkan langsung dari hasil penelitian dan bagian ini juga harus membahas validitas eksternal penelitian serta dapat menyajikan penutup untuk seluruh laporan.
Bagian abstrak biasanya merupakan pernyataan singkat dan harus jelas dan ringkas. Jika lampiran-lampiran disertakan, maka konten-konten yang berkaitan harus diidentifikasi secara eksplisit dan biasanya ada (minimal) satu referensi untuk setiap lampiran dalam tubuh laporan.


3.          Overall Impressions When Evaluating a Report

Ada banyak pertanyaan spesifik yang dapat dikemukakan ketika mengevaluasi bagian dari laporan penelitian. Namun ada juga anggapan secara menyeluruh yang mempengaruhi kualitas laporan. Secara teknis, sebuah laporan harus bebas dari kesalahan ejaan, menggunakan heading dan format yang telah ditentukan, dan mengikuti penyusunan yang logis. Selain itu, sebuah laporan harus terdapat kesinambungan dan transisi di dalam dan diantara bab-bab sehingga pembaca mendapatkan "gambaran lengkap" daripada  merasakan beberapa bagian yang terisolasi.
Kesulitan lainnya dari membuat laporan penelitian yaitu penyuntingan yang tidak tepat. Hal ini dapat terjadi jika terlalu sering menggunakan kata-kata yang memuat nilai seperti kata important atau interesting. Mungkin ada kecenderungan untuk melewati hasil yang lebih penting hanya karena penulis mengatakan demikian dibandingkan dengan penulis mengangkat suatu kasus/masalah untuk kepentingan. Tulisan dalam laporan harus lengkap dan ringkas. Kadang-kadang dengan laporan yang panjang, pembaca merasakan setidaknya terdapat "Filler" yang disertakan. Filler adalah konten yang menambahkan suatu penjelasan yang tak terlalu berarti dalam laporan perihal hakikat atau kualitas suatu laporan.
Sebuah laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Sebuah laporan harus ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Penulisan ini harus bebas dari jargon yang tidak perlu. Setiap profesi memiliki bahasanya sendiri yang bersifat teknis dan juga tidak terkecuali pengetahuannya masing-masing. Oleh karena itu, jargon hanya digunakan berdasarkan tingkat pengetahaun dari profesi-profesi tersebut secara tepat. Beberaap definisi turut disertakan hanya jika diperlukan. Dan setiap asumsi harus mendasari penelitian dan kesimpulan yang ditarik dari bagian yang telah dinyatakan sebelumnya.
Secara keseluruhan, pembaca harus merasakan kelengkapan dan kepaduan dari laporan penelitian. Penelitian ini harus memiliki kepentingan implisit atau eksplisit dalam konteks pendidikan. Meskipun sebagian besar peneliti tidak menulis kalimat best sellers, laporan yang dibuat harus memiliki gaya dan format yang sesuai dan bebas dari kesalahan teknis.

3.1          Review Process for Journals

Evaluasi laporan penelitian sangat penting ketika penelitian dipertimbangkan untuk dipublikasikan/diterbitkan. Klausmeier (2001) menggambarkan berbagai proses review yang dibutuhkan oleh jurnal (yang telah dibuat), diantaranya:
Beberapa jurnal harus menyertakan naskah untuk dilakukan review secara ketat. Mereka (yang melakukan review) menerima jumlah naskah yang lebih banyak dibandingkan jumlah naskah yang seharusnya diterima karena mereka mempunyai keterbatasan dalam mencetak jumlah halaman pertahunnya. Jurnal-jurnal ini memiliki tingkat penolakan tinggi. Sementara jurnal lainnya melakukan review naskah yang telah diterima dan memiliki alokasi terhadap halaman perusahaan. Namun, mereka menerima naskah yang lebih sedikit dan juga memiliki tingkat penolakan yang terbilang sedang/menengah. Suatu fitur dari jurnal sebelumnya yaitu bahwa mereka tidak membiayai penulis untuk menerbitkan naskah mereka. Sementara jurnal-jurnal lainnya memiliki tingkat penolakan yang relatif rendah. Beberapa dari mereka dikenakan biaya per halaman atau biaya lainnya dan juga pengaturan halaman yang fleksibel. Naskah-naskah yang diterima mungkin tidak dapat di review kecuali dilakukan oleh editor jurnal. (Hal.6)
Salah satu bagian penting dari proses review adalah ruang untuk komentar resensi. Komentar ini biasanya dikembalikan kepada penulis untuk membantu menjelaskan dasar penilaian dan untuk membantu dalam revisi.

3.1.1      Suggested Disposition

§    Menerima revisi kecil, dimana revisi ini tidak substansial. Pihak editor dapat memutuskan untuk meninjau hasil nashkah yang di revisi ataupun dapat mengirimkan kembali untuk di tinjau ulang.
§    Menolak tapi mengundang kembali untuk melakukan pengajuan ulang.
§    Mengundang untuk pengajuan ulang Sebagai Gray Matter, teaching tip, research tip dan sebagainya.
§    Menolak, kali ini penulis harus mengulang manuscripts dari awal lagi. tapi editor dapat mengundang lagi yang nantinya dianggap sebagai pengajuan naskah baru yang nantinya akan di kirim ke tim review yang baru.
§    Menolak karena tidak sesuai, peneliti disarankan untuk mengirimkan ke journal lain.
§    Menolak walaupun sudah dilakukan revisi mayor

3.1.2      Standards for Publication

The American Education Research Association pada tahun 2006 mempublikasikan standar yang digunakan untuk sebuah penelitian, baik untuk Quantitative research atau Qualitative research. Hal ini berlaku untuk yang ingin menerbitkan hasil penelitian nya di AERA dan mereka yang bekerja untuk mereview journal tersebut. Terdapat dua prinsip dari standar tersebut.
1)    Laporan penelitian empiris harus dijamin baik dari bukti yang cukup untuk membenarkan hasil dan kesimpulan
2)    Laporan penelitian empiris harus transparan, peneliti harus membuat suatu logika penyelidikan dan kegiatan yang mengarah kepada pengembangan topik, minat, masalah atau pertanyaan seputar penelitian secara eksplisit
Standar tersebut dibagi secara umum menjadi 8 bagian dan dari setiap bagian tersebut memuat standar khusus.
Problem Formulation
1.1.    Rumusan masalah harus memberikan pernyataan yang jelas tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian
1.2.    Laporan penelitian tersebut harus membuat jelas bagaimana penelitian ini berkontribusi terhadap pengetahuan
1.3.    Laporan penelitian tersebut harus mencakup review beasiswa yang relevan yang terkait langsung dengan topik laporan
1.4.    Dasar pemikiran konseptual, metodologi maupun teori yang digunakan harus dijelaskan dan dijabarkan secara jelas
1.5.    Dasar pemikiran untuk perumusan masalah penelitian harus berkaitan dengan latar pendidikan nya

Design and Logic of the Study
2.1.    Laporan Penelitian harus memiliki alur yang jelas sehingga memungkinkan pembaca untuk menelusuri jalan dari pernyataan masalah, untuk peninjauan beasiswa yang relevan, untuk pertanyaan penelitian, untuk deskripsi situs dan peserta, untuk metodologi membimbing pengumpulan dan analisis bukti, dengan interpretasi dan penyajian hasil dan pemahaman yang diperoleh dari penelitian.
2.2.    Harus terdapat penjelasan yang jelas dan tidak ambigu ketika dibaca.

Sources of evidence
3.1.    Penjabaran  mengenai unit studi (situs, kelompok, peserta, kegiatan atau yang lain nya) dan sarana yang akan dipilih.
3.2.    Pengumpulan data atau bukti empiris harus dijelaskan secara jelas termasuk bagaimana dan kapan melakukan pengumpulan data tersebut oleh siapa dan untuk apa tujuan nya.

Measurement and classification
4.1.    Pengembangan pengukuran dan klasifikasi harus jelas diuraikan secara.
4.2.    Skema klasifikasi harus komprehensif dijelaskan dan diilustrasikan dengan contoh yang kongkret
4.3.    Saat pengukuran yang terkandung, laporan penelitian harus  menjelaskan elemen data dan organisasi dalam spesifik dan tidak ambigu
4.4.    Ketika menggunakan transkrip rekaman berupa audio atau video harus disediakan dengan jelas
4.5.    Dasar pemikiran harus disediakan untuk relevansi pengukuran atau klasifikasi sebagai menangkap karakteristik penting di mana pertanyaan tentang kesesuaian mungkin timbul

Analysis and Interpretation
5.1.    Prosedur yang digunakan untuk analisis harus tepat dan transparan.
5.2.    Teknik analitik harus dijelaskan secara cukup rinci untuk memungkinkan pemahaman tentang bagaimana data dianalisis dan proses dan asumsi yang mendasari teknik tertentu
5.3.    Analisis dan penyajian hasil dari analisis harus membuat jelas bagaimana mereka mendukung klaim atau kesimpulan dalam penelitian.
5.4.    Analisis dan interpretasi harus mencakup informasi tentang keadaan disengaja maupun tidak yang mungkin memiliki implikasi signifikan bagi interpretasi hasil, membatasi penerapannya, atau kompromi keabsahannya.
5.5.    Presentasi dari kesimpulan harus (a) menyediakan Pernyataan dari bagaimana klaim dan interpretasi mengatasi masalah penelitian, pertanyaan, atau masalah yang mendasari penelitian; (b) menunjukkan bagaimana kesimpulan terhubung untuk mendukung, rumit, atau menantang kesimpulan di awal beasiswa; dan (c) menekankan teoritis, praktis, atau implikasi metodologis penelitian
5.6.    Laporan penelitian harus jelas menyatakan analisis apa yang statistik dilakukan dan kesesuaian uji statistik,
5.7.    Statistik deskriptif dan inferensial harus disediakan untuk masing-masing analisis statistik yang penting untuk interpretasi hasil.
5.8.    Pertimbangan yang muncul dalam pengumpulan dan pengolahan data (misalnya, gesekan, hilang data, langit-langit atau lantai efek, penyimpangan dari administrasi standar instrumen, diduga kecurangan) yang mungkin membahayakan validitas analisis statistik atau kesimpulan harus dilaporkan
5.9.    Pertimbangan yang diidentifikasi selama analisis data (misalnya, pelanggaran asumsi prosedur statistik, kegagalan prosedur statistik berulang untuk berkumpul, perubahan model analisis data diharuskan oleh pola data yang tak terduga) yang dapat membahayakan validitas dari analisis statistik atau kesimpulan harus dilaporkan.
5.10. Untuk setiap hasil statistik yang sangat penting untuk logika desain dan analisis. Adapun yang harus dimasukkan (a) indeks hubungan kuantitatif antara variabel, (b) Sebuah indikasi ketidakpastian bahwa indeks efek, (c) Interpretasi kualitatif indeks efek, (d) pengujian hipotesis digunakan, uji statistik dan tingkat signifikansi yang terkait.
5.11. Proses pengembangan deskripsi, klaim, dan interpretasi harus secara jelas dijelaskan secara dan diilustrasikan. deskripsi harus memungkinkan untuk mengikuti jalannya keputusan tentang deskripsi pola, klaim, dan interpretasi dari awal sampai akhir proses analisis. cukup rinci harus dimasukkan untuk membuat proses yang transparan dan menimbulkan keyakinan bahwa hasil dijamin.
5.12. Bukti yang berfungsi sebagai surat perintah untuk setiap klaim harus disajikan. Sumber-sumber bukti dan kekuatan dan berbagai bukti yang mendukung masing-masing Klaim harus dijelaskan.
5.13. Praktek yang digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan perintah untuk klaim harus dijelaskan, termasuk pencarian Bukti disconfirming dan interpretasi alternatif bukti yang sama. keterbatasan yang signifikan karena, misalnya, untuk mencukupi atau bertentangan bukti, harus dijelaskan.
5.14. Komentar interpretatif harus memberikan pemahaman yang lebih dalam klaim-bagaimana dan mengapa pola dijelaskan mungkin terjadi.

Generalization
6.1.    Sangat penting untuk membuat jelas spesifik dari koleksi peserta, konteks, kegiatan, data, dan manipulasi yang terlibat dalam penelitian ini.
6.2.    Penulis harus membuat jelas lingkup yang dimaksudkan generalisasi dari temuan penelitian.
6.3.    Penulis harus membuat jelas logika dimana temuan penelitian harus menerapkan dalam lingkup yang dimaksudkan generalisasi.

Ethic in Reporting
7.1.    Pertimbangan etis dalam pengumpulan data, analisis, dan pelaporan harus ditunjukan dengan jelas
7.2.    Pelaporan dalam penelitian harus diselesaikan dengan cara yang sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
7.3.    Pelaporan harus berisi deskripsi dari berbagai konflik yang mungkin terjadi pada bidang yang diteliti atau dugaan dari peneliti
7.4.    Pelaporan penelitian harus dinyatakan dengan tepat
7.5.    Data atau material harus harus dijaga sehingga peneliti yang berkualifikasi dapat melakukan analisis atau menelusuri pembuktiannya
7.6.    Dukungan pendanaan harus dinyatakan dalam catatan publikasi

Title, Abstract and Headings
8.1.    Judul harus menyatakan dengan jelas artikel mengenai apa
8.2.    Abstrak harus menyajikan ringkasan artikel yang lengkap, ringkas, dan akurat
8.3.    Headings dan subheadings harus dapat menjelaskan logika dari tujuan yang mendasari laporan

4.          The Evaluation of Proposals

Pada chapter sebelumnya membicarakan mengenai persiapan proposal penelitian, dimana komentar-komentar dibuat disini sebagai evaluasi proposal. Sebuah proposal untuk studi penelitian (misal disertasi atau lainnya) biasanya di review oleh profesor atau sebuah komite yang terdiri dari kumpulan profesor. Kriteria dari masalah yang relevan, bukti dari pengetahuan dari area tersebut, metodologi yang sesuai, dan kesinambungan yang baik diterapkan ketika sebuah proposal direview. Agensi yang memberi dana juga mengembangkan kriteria untuk mengevaluasi proposal, dan hal tersebut sering muncul dalam petunjuk untuk persiapan penelitian.
Kriteria evaluasi untuk lembaga pemberi dana cukup umum dan mirip diantara para agensi. Kecuali untuk kriteria tertentu, seperti alasan reasonablenya budget, evaluasi kriteria dari lembaga pemberi dana hampir sama dengan proposal lainnya, termasuk proposal disertasi.
Kegiatan evaluasi fokus pada 2 hal utama : (1) Signifikansi proposal penelitian dan (2) Kualitas Proposal Penelitian. Isu-isu berikut perlu dipertimbangkan dalam hal melakukan evaluasi proposal.
1)    Signifikansi Proposal Penelitian
a.     Kontribusi Pengetahuan Dasar memiliki relevansi terhadap masalah pendidikan
b.     Kontibusi kepada teori edukasional
c.     Kontibusi terhadap perkembangan metodologi, apakah educational practice atau peneltian
d.     Kontribusi terhadap solusi terkait masalah pendidikan, baik itu dalam jangka panjang maupun jangka pendek
e.     Potensi hal-hal umum  untuk mengakomodir hasil penelitian
f.      Potensi untuk hasil yang diharapkan untuk meningkatkan praktis pendidikan

2)    Kualitas dari Proposal Penelitian
a.     Untuk memperluas pengetahuan penulis dengan pengetahuan dari penelitian yang relevan
b.     Untuk memperluas penelitian sebelumnya terkait dengan proposal penelitian
c.      Kelengkapan dan kesesuaian desain penelitian
d.     Kesesuaian Instrumen Penelitian
e.      Kesesuaian analisis
f.      Kemungkinan proposal penelitian dapat diselesaikan sepenuhnya seperti yang digambarkan






PUSTAKA



Wiersma, W., dan Jurs, S.G. (2009). Research Methods in Education, an introduction (9th ed.). Boston : Pearson.

No comments:

Post a Comment